8 Gerbong Kereta Api Babaranjang Anjlok di Muara Enim

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Lokomotif CC 2052102/2052134 dengan masinis Deni Suradinata dan asistennya Fajar, melaju dari Tanjung Enim menuju Tarahan dengan membawa 60 rangkaian gerbong.

Pada saat di lintasan Emplasemen Penanggiran tepatnya di jalur I, tiba-tiba sebanyak delapan gerbong kereta yang masing-masing mengangkut 50 ton batu bara keluar dari jalur rel.

Peristiwa tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau mengganggu arus perlintasan kereta api. Baik itu kereta penumpang maupun angkutan babaranjang. Hingga sampai pukul 16.00 WIB, para pekerja dan petugas PT KAI sedang melakukan persiapan evakuasi dan pembersihan di sekitar lokasi.

Salah satu warga Desa Panang Jaya, Isman (60) mengatakan, dirinya sedang membersihkan rumput di kebun yang bersebelahan tepat dengan anjloknya gerbong kereta sarat muatan batu bara.

Tidak lama kemudian, ia mendengar kereta babaranjang yang mengangkut muatan batu bara lewat dan delapan rangkaian gerbong terakhir anjlok kemudian terguling. 

“Saat itu posisi rel jalur satu sedang diperbaiki. Mungkin kekuatan tanahnya kurang stabil. Tiba-tiba ada bunyi meletus, mungkin real patah, dan tiba-tiba ada delapan gerbong langsung terguling,” katanya.

Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti mengatakan, anjlok KA babaranjang di Emplasemen Stasiun Penanggiran Kabupaten Muara Enim sedang dalam evakuasi. Pihaknya menarget upaya perbaikan selesai dalam waktu dekat agar jalurnya bisa kembali normal.

"Kami sampaikan juga bahwa tidak ada korban jiwa pada kejadian ini. Adapun penyebab kejadian masih dalam pemeriksaan,” ungkapnya.