Palembang, IDN Times - Polemik Pondok Pesantren (Pones) Al Zaytun Indramayu memunculkan pro dan kontra. Kurikulum ponpes diklaim sebagian pihak telah menyimpang dari ajaran Islam. Nyanyian Havenu Shalom Aleichem dan kontradiksi perempuan di barisan depan shaf salat, membuat sejumlah ormas Islam meminta pemerintah melakukan penyelidikan ponpes tersebut.
Menanggapi pro kontra tersebut, Ketua Umum Forum Pondok Pesantren Sumatra Selatan (Forpess), KH Muhsin Salim, akhirnya angkat bicara. Menurutnya, pendidikan Islam harus berdasarkan sanad keilmuan yang jelas. Meski ponpes tersebut mengklaim kurikulumnya modern, sanad keilmuan yang jelas akan menjaga kurikulum pengajaran tetap berdasarkan Al-Qur'an dan Al-Hadis.
"Semua ponpes pada dasarnya tidak ada yang mengajarkan penyimpangan. Semua ponpes baik, mengajarkan ilmu agama bersumber dari Al-Qur'an dan Al Hadis serta kitab-kitab klasik yang digunakan ulama-ulama, yang notabene berkaliber dan terjamin sanad keilmuannya," ungkap Muhsin kepada IDN Times, Sabtu (1/7/2023).