Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kabut Asap menutupi Kota Palembang pagi ini, Jumat (1/9/2023). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Palembang, IDN Times - Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatra Selatan (Sumsel), Wandayantolis, mengingatkan dampak parah kekeringan akibat kemarau panjang di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Salah satu dampaknya adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Kondisi tersebut akan berdampak pada peningkatan hotspot (titik panas) dan fire spot (titik api) yang terjadi di seluruh Sumsel.

"Hari tanpa hujan (HTH) di Kabupaten OKI hampir mendekati 50 hari, karena memang di sana sudah tidak lagi terjadi hujan," ungkap Wandayantolis, Sabtu (2/9/2023).

1. Potensi kabut asap menyelimuti Palembang semakin besar

Kabut Asap menutupi Kota Palembang pagi ini, Jumat (1/9/2023). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Wandayantolis menyebut, peringatan itu telah disampaikan kepada seluruh stakeholder di Sumsel untuk berhati-hati sejak 21 Agustus dan 1 September 2023. Kondisi kekeringan tersebut akan berdampak besar selain karhutla, juga merembet ke potensi bencana kabut asap.

"Kekeringan ini menimbulkan dampak potensi karhutla. Dari laporan yang masuk, Satgas sudah mulai kesulitan karena meluasnya lahan-lahan terindikasi hotspot," jelas dia.

2. Asap karhutla tertiup ke Palembang

Editorial Team

Tonton lebih seru di