Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mobil yang digunakan kedua penyidik Polda Riau terseret ke tengah Jembatan Kembar pasca dikepung banjir bandang di Sumbar
Mobil yang digunakan kedua penyidik Polda Riau terseret ke tengah Jembatan Kembar pasca dikepung banjir bandang di Sumbar (IDN Times/ dok Polda Riau)

Intinya sih...

  • Setelah mobil terendam banjir, jangan menyalakan mesin agar tidak merusaknya.

  • Cabut kabel aki secepat mungkin untuk mencegah korsleting pada bagian kelistrikan dan sistem elektronik mobil.

  • Lepaskan karpet dan pelapis interior, bersihkan dengan sabun, bilas, lalu jemur di bawah sinar matahari agar benar-benar kering.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga menimbulkan kerugian besar pada sektor transportasi pribadi. Banyak kendaraan terlihat terendam air bercampur lumpur, menimbulkan risiko kerusakan serius jika tidak segera ditangani.

Untuk membantu pemilik kendaraan meminimalkan dampak tersebut, IDN Times merangkum langkah penting yang harus dilakukan setelah mobil terendam banjir.

1. Jangan langsung menyalakan mesin, segera cabut kabel aki

Dampak kerusakan yang diakibatkan usai terjadi banjir di Sumatra Barat. (Dokumentasi BNPB)

Setelah mobil terendam banjir, langkah pertama yang tidak boleh dilewati adalah tidak menyalakan mesin. Menyalakan mesin dalam kondisi mobil basah bisa memicu korsleting atau bahkan “hydrolock” (air masuk ke ruang bakar) yang bisa merusak mesin.

Selain itu, cabut kabel aki secepat mungkin, ini membantu mencegah korsleting pada bagian kelistrikan dan sistem elektronik mobil.

2. Keringkan dan bersihkan seluruh interior dengan tuntas

Kondisi rumah warga yang rusak akibat banjir bandang di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025). (ANTARA FOTO/Yudi Manar)

Air banjir biasanya membawa lumpur, pasir, atau kotoran yang bisa meresap ke karpet, jok, pelapis pintu, dan bagian interior lainnya. Bila dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan jamur, bau apek, dan korosi pada bagian logam.

Oleh karena itu, lepaskan karpet dan pelapis interior, bersihkan dengan sabun, bilas, lalu jemur di bawah sinar matahari agar benar-benar kering.

3. Periksa dan ganti cairan dan filter oli, bahan bakar, udara, dan lainnya

Potret banjir bandang di Sumatra. (Dok. BNPB)

Banjir bisa menyebabkan air masuk ke bagian mesin, tangki bahan bakar, maupun sistem transmisi sehingga oli mesin, oli transmisi/differensial, dan cairan lainnya bisa tercemar air.

Begitu juga filter udara dan filter lain yang kemungkinan terkena air: jika basah atau rusak, filter tersebut harus diganti agar mesin tetap aman dan tidak rusak akibat kotoran atau air.

4. Perhatikan komponen pengapian dan sistem kelistrikan sebelum menghidupkan mesin

Tangkap layar video banjir dan longsor di wilayah tengah Aceh.

Komponen seperti busi (spark plug), koil, distributor box (atau ECU jika mobil modern), serta kabel dan bagian kelistrikan lain bisa rusak jika terkena air banjir.

Sebaiknya setelah dikeringkan, lakukan pemeriksaan menyeluruh jika ragu, bawa ke bengkel agar dicek secara profesional, terutama bagian yang sensitif seperti ECU.

5. Segera bersihkan dan keringkan seluruh kabin, kolong mobil untuk mencegah kara-bau

ilustrasi mobil menerobos banjir (freepik.com/freepik)

Tidak hanya interior, bagian bawah mobil, kolong, dan bagian logam yang terendam juga harus dibersihkan dan dikeringkan. Bila dibiarkan lembap atau kotor, air dan lumpur banjir dapat mempercepat timbulnya karat.

Dalam banyak kasus, mobil perlu diservis profesional untuk pemeriksaan menyeluruh termasuk perawatan rem, suspensi, dan sistem exhaust agar mobil benar-benar aman untuk digunakan kembali.

Editorial Team