Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prosesi pemakaman korban perampokan di Palembang.
Prosesi pemakaman korban perampokan di Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)

Intinya sih...

  • Kasus pembunuhan dan perampokan terhadap pemilik toko kerupuk di Palembang terungkap setelah polisi menangkap Dian Satria (39) di Bandung, Jawa Barat.

  • Pelaku merupakan residivis yang melarikan diri ke Bandung setelah membunuh pasangan pengusaha kerupuk, menyita senjata tajam dan pakaian berlumuran darah sebagai bukti.

  • Pembunuhan terjadi karena tersangka sakit hati setelah korban tidak memberikan pekerjaan dan mengusirnya, polisi berhasil mengungkap kasus ini berkat jejak kaki dan sidik jari pelaku.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Kasus pembunuhan dan perampokan terhadap pemilik toko kerupuk di Palembang terungkap setelah polisi menangkap Dian Satria (39), di Bandung, Jawa Barat. Tersangka diketahui merupakan seorang residivis yang menyerang pasangan pengusaha kerupuk yang menewaskan Darma Kusuma (52), dan melukai istrinya Yeni Kawi (40), Selasa 25 November 2025 silam.

Berikut fakta kasus pembunuhan yang akhirnya terungkap setelah polisi menangkap tersangka Dian Satria, yang dirangkum IDN Times:

1. Residivis kasus serupa dan pernah dipenjara

Prosesi pemakaman korban perampokan di Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)

Pelaku diketahui merupakan residivis yang pernah ditangkap polisi dalam kasus pencurian dan kekerasan di sebuah Mall di Palembang. Kasus tersebut terjadi diketahui terjadi pada Maret 2017 silam dimana pelaku telah dipenjara selama 1 tahun 7 bulan di Rutan Pakjo akibat perbuatannya itu.

2. Lari ke Jabar dan sembunyi di Masjid

Prosesi pemakaman korban perampokan di Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)

Sepekan menjadi buronan, pelaku melarikan diri bermodalkan uang Rp2 juta hasil merampok dan membunuh. Dalam pelariannya, tersangka pergi ke Bandung Jawa Barat hingga tertangkap di wilayah Cimahi.

Dalam pelariannya tersangka bersembunyi dari masjid ke masjid dengan mengaku sebagai seorang mualaf. Dirinya hanya menghabiskan waktu untuk beribadah dan tidur menghindari kecurigaan warga dan polisi.

3. Bukti kriminal ditemukan, termasuk barang bukti berdarah dan HP korban

Prosesi pemakaman korban perampokan di Palembang (Dok. Aji untuk IDN Times)

Dari lokasi kejadian dan hasil penelusuran, polisi telah menyita senjata tajam, pakaian berlumuran darah, dan satu dari tiga ponsel korban yang ditemukan di sebuah kafe sebagai bukti.

4. Motif diduga dendam, tersangka sempat ingin meminta pekerjaan

Dok. Polrestabes Palembang

Hasil pemeriksaan terhadap Tersangka Dian Satria terungkap pembunuhan tersebut terjadi sakit hati. Tersangka sempat datang menemui korban untuk meminta pekerjaan namun tidak direspons secara positif. Bahkan dari pengakuan tersangka, korban sempat mengusir korban hingga membuatnya tambah sakit hati.

Tersangka yang tersinggung langsung masuk dan menutup rolling door ruko dan melakukan penyerangan terhadap korban.

5. Kasus tersebut sempat minim saksi namun alat bukti jadi petunjuk

Ilustrasi garis polisi. Twitter.com/thehill

Polisi mengaku sempat kesulitan dalam mengungkap fakta pembunuhan yang terjadi. Namun, jejak kaki pelaku dan sidik jari yang tertinggal menjadi bukti pihaknya dalam mengungkap kasus ini.

Editorial Team