Ilustrasi keramaian di bawah jembatan di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Puluhan tahun menetap di Kepulauan Riau hingga bekeluarga, Musir selalu bercerita tentang asal-usulnya kepada anak cucu. Ia berharap suatu hari dapat mengajak mereka menengok tanah kelahiran.
Sampai pada satu kesempatan, akhirnya dia bertemu Abus Roni Ali, Kepala Desa Jermun Pampangan di medsos. Abus adalah orang yang pertama mengetahui keberadaan Musir setelah puluhan tahun menghilang. Abus mengenali Musir dari komentar di status medsos.
"Awalnya bertanya apa benar Kades Jermun Pampangan OKI? Saya jawab ia. Kemudian dia menyebut beberapa nama warga yang saya kenal dan mengatakan dia (Musir) adalah warga Jermun yang sekarang menetap di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau," cerita Abus.
Musir menurut Abus banyak menanyakan tentang keadaan di desa, dan mengungkap kerinduannya pada kampung halaman. Bahkan sebelumnya, Musir yang sempat jatuh sakit langsung sembuh setelah mendengar kabar dari tanah kelahirannya.
Abus mengatakan, beberapa kali Musir ingin mudik namun terhalang kondisi di masa pandemik COVID-19. Hingga akhirnya Musir pulang dan mengajak anak menantu.
"Jadi sebelum merantau Musir pernah minta dijahitkan baju. Belum selesai jahitan, Musir telah pergi meninggalkan dusun. Oleh sang keluarga baju itu disimpan rapi, dibungkus plastik, ditaruh dalam lemari," tuturnya.
Saat Musir pulang, baju itu pun diperlihatkan oleh keluarga. Kini Musir yang sudah menjadi kakek renta tak tahan berurai air mata. Saat usia yang senja, Musir bersyukur masih diberi kesempatan menginjakkan kakinya ke tanah kelahiran.
"Kata Musir kalau pum dia harus pulang (meninggal) dalam arti sebenarnya, dia merasa ikhlas karena sudah bisa pulang setelah perjalanan yang panjang," tandas dia.