Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Program makanan bergizi gratis(IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah terealisasi di Palembang sejak Senin lalu
  • Distribusi paket MBG berasal dari tiga dapur umum dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)
  • Mitra program MBG di Palembang, Evie Hadenli, mendapatkan jatah 23 titik dari jumlah keseluruhan 26 dapur umum MBG yang ada di Sumsel

Palembang, IDN Times - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Palembang sudah terealisasi sejak Senin (6/1/2025) lalu. Sejumlah sekolah pun telah menerima manfaat program MBG. Distribusi paket MBG yang disalurkan ke sekolah berasal dari tiga dapur umum MBG yang siap membagikan paket.

Tiga dapur itu berada di Jalan Sei Hitam, Kawasan Sukarame, dan Kecamatan Kalidoni Palembang. Pekan pertama distrubusi program MBG dilakukan oleh dapur umum di Jalan Sei Hitam sebagai penanggung jawab Pelayanan Pemenuhan Gizi (PPG).

Dari tiga dapur umum itu masing-masing memiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dengan tanggung jawan seluruh dapur umum dimonitor Ketua PPG Palembang Diana Putri.

1. Jam distribusi program MBG Palembang terjadwal berbeda

Ilustrasi pelaksanaan MBG (IDN Times/Rizal Adhi Pratama)

Khusus dapur umum Jalan Sei Hitam, menyalurkan paket MBG ke lima sekolah yang menjadi wilayah distrubusi Ilir Barat (IB) 1. Penanggung jawab dapur tersebut dikelola Muhammad Dicky Alghafarr sebagai SPPG program MBG untuk IB 1 Palembang.

Berdasarkan jumlah hidangan MBG yang dibagikan, total ada 2.928 paket yang setiap Senin-Jumat harus terdistribusi ke lima sekolah wilayah penyaluran dapur umum kawasan IB 1.

Rincian lima sekolah itu untuk SMP Negeri 19 berjumlah 1.098 paket MBG, SMP N 33 berjumlah 594 paket MBG, kemudian untuk SD N 25 tersalurkan 606 paket MBG, di SD N 24 untuk 604 siswa penerima MBG dan pembagian ke TK Panca Bhakti I berjumlah 26 paket MBG.

Senin-Jumat distribusi ke setiap sekolah berbeda-beda jam. Pengiriman ke TK harus sudah siap di jam 08:00 WIB, kemudian sekolah SD jam 09:00 dan SMP paling lambat jam 12:00 WIB.

2. Menu MBG di Palembang sudah diatur BGN

Menu makanan gratis di TK Palembang (Tangkapan layar/IDN Times Feny Maulia Agustin)

Masing-masing dapur umum MBG mampu menyediakan makan 3.000-3.500 porsi bagi siswa yang mendapatkan Program MBG inisiasi Presiden Prabowo Subianto. Setiap dapur umum MBG diberi jadwal dan menu hidangan MBG berbeda.

Dapur umum MBG dituntut meyediakan menu variatif setiap penyaluran. Tujuannya, agar siswa tidak bosan. Selain beragam, menu MBG harus tersedia dengan pola gizi seimbang. Berdasarkan informasi pengelola dapur umum, menu untuk setiap pengiriman sudah diatur oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dan masing-masing dapur hanya menyiapkan dan memasak menu yang telah ditentukan.

Salah satu mitra MBG di Palembang adalah Evie Hadenli. Ia merupakan Ketua DPD Perkumpulan Penyedia Jasaboga Indonesia (PPJI) Sumsel. Evie dipercaya BGN untuk menyediakan menu program MBG ke beberapa sekolah termasuk sekolah di Palembang dan sejumlah sekolah luar Palembang.

Evie mendapatkan jatah 23 titik dari jumlah keseluruhan 26 dapur umum MBG yang ada dk Sumsel. Terdiri dari dua titik di Palembang untuk dapur MBG Ilir Barat I dan Sukarami, kemudian dua titik untuk Kawasan Talang Kelapa Banyuasin III.

"Termasuk untuk Kabupaten Muba, Sekayu, dan Banyung Lincir, Sementara di OKI, Ogan Ilir, Baturaja OKU, Pagar Alam, Empat Lawang, PALI, Muratara, Lubuk Linggau dan Musi Rawas masing-masing satu titik," jelasnya.

3. Menu MBG setiap sekolah berbeda harga porsi

Menu makanan Bergizi Gratis hari kedua di Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara dari tiga dapur umum yang tersedia di Palembang, yang baru menyalurkan program MBG baru dari wilayah IB 1 di Jalan Sei Hitam dan dapur umum Kawasan Sukarame. Sedangkan dapur umum Kalidoni, belum siap secara optimal.

Khusus distribusi dari dapur umum Kawasan Sukarame sekitar Rumah Sakit Islam Ar-Rasyid Palembang, program MBG dibagikan ke instansi pendidikan mulai dari PAUD. Yakni di PAUD dan TK Kasih Bunda, SD Negeri 129, SMP Negeri 40 dan SMK Negeri 7 Palembang, dengan total siswa yang menerima MBG berjumlah 3.160 orang.

"Jumlah menu ini disesuaikan menurut pendidikan anak. Bila dari PAUD, TK, SD kelas 1-3 jumlahnya Rp 8 ribu/porsi, kelas 4,5,6 hingga SMP dan SMA diatas Rp 10 ribu/porsi," kata Evi.

4. Menu MBG di Palembang diklaim sesuai kalori anak

Ilustrasi siswa menikmati paket MBG yang dibagikan pemerintah. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Sementara Sekretaris DPD PPJI Sumsel Tri Yulia Rizki Ananda mengklaim, kebutuhan kalori secara perhitungan gizi program MBG sudah sesuai kebutuhan. Yakni kebutuhan anak TK di angka 328 kkal dan anak SD kelas 1-3 di angka 368.

Kemudian kebutuhan anak SD kelas 4-6 di angka 530 kkal, lalu kebutuhan anak SMP di angka 719 kkal dan anak SMK atau SMA di angka 762 kkal.

"Kebutuhan makan siang mereka di angka 30-35 persen dari kebutuhan harian dan semua sudah sesuai kebutuhan energi, protein, lemak dan karbohidratnya," jelas Tri.

5. Program MBG jadi ajang seleksi ASN baru untuk BGN

Ilustrasi penyaluran Makan Bergizi Gratis (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Berdasarkan mekanisme penyaluran program MBG, bagi pengelola dapur umum di tiap wilayah berkesempatan menjadi bagian Aparatur Sipil Negara (ASN). Pemerintah membuka kesempatan tenaga kerja dapur umum menjadi pegawai negara lewat seleksi yang diadakan BGN.

Pemerintah melalui Badan Gizi Nasional membuka seleksi ASN tahun 2025 bagi seluruh sarjana di Indonesia untuk terlibat dalam program MBG inisiasi Presiden Prabowo Subianto.

Sekarang program itu sudah masuk Seleksi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) tahun 2025 untuk tahap ketiga. Bagi yang berminat mengikuti seleksi, calon peserta harus daftar online melalui laman spp-indonesia.com.

Khusus Palembang, sudah ada 18 orang yang lulus seleksi tersebut dari tahap pertama. Masing-masing tersebar di kecamatan sesuai wilayah pembagian dapur umum. Penerimaan 18 orang itu ditempatkan sebagai penanggung jawab SPPG per kawasan.

Sampai sekarang program MBG masih berjalan dan diharapkan bisa terealisasi hingga akhir masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Apalagi program ini merupakan janji politik Prabowo saat pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia.

Editorial Team