Ilustrasi pengenalan lingkungan sekolah di salah satu sekolah negeri Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Menurut Riza, kondisi daerah yang aman dan masuk dalam zona tidak bahaya mendorong belajar tatap muka harus terlaksana. Sebab pembelajaran di sekolah memang lambat laun harus kembali dimulai, dan para siswa perlahan masuk sekolah seperti normal.
"Yang namanya belajar tatap muka baik lambat, cepat, dan sedang, pasti akan dilakukan," tegas dia.
Ia menegaskan, jika sekolah yang melaksanakan tatap muka tak cukup memadai untuk menerapkan prokes, pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring menjadi solusi terbaik.
"Kembali belajar online, tapi dengan terobosan-terobosan yang sifatnya inovatif sehingga mengurangi dampak negatif seperti tingkat stres anak-anak. Kalau tatap muka ada dampak dan tidak berjalan efektif hingga timbul klaster baru, artinya belajar tatap muka ditutup lagi," tandas dia.