Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)
Gubernur Sumsel, Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • Sumsel masih menunggu pembaruan informasi dari BMKG untuk menetapkan status siaga darurat bencana.

  • Prabumulih, Ogan Komering Ulu (OKU), dan Pagar Alam sudah menetapkan status siaga darurat untuk mengantisipasi bencana Hidrometereologi.

  • Penetapan status siaga memungkinkan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam seperti banjir, longsor, dan angin kencang di Sumsel.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) belum menetapkan status siaga darurat bencana karena masih menunggu pembaruan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Gubernur Sumsel Herman Deru menyebut, penetapan status Siaga Darurat tersebut akan dilakukan setelah dilakukan rapat lintas instansi guna membahas mengenai kondisi mutakhir perkembangan cuaca di Sumsel.

"Itu nanti kalau ada laporan cuaca ekstrem dari BMKG baru akan kita buat (tetapkan) ditingkat provinsi," ungkap Herman Deru, Jumat (5/12/2025).

1. Status siaga karhutla masih berlaku di Sumsel

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sejauh ini baru tiga kabupaten dan kota yang menetapkan status siaga darurat di wilayah masing-masing yakni, Prabumulih, Ogan Komering Ulu (OKU), dan Pagar Alam. Penetapan ini dilakukan untuk mengantisipasi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang.

"Saat ini siap siaga karhutla saja belum dicabut. Kita nunggu kalau ada laporan signifikan mengenai cuaca baru kita siagakan," jelas dia.

2. Klaim sudah panggil seluruh kepala daerah untuk persiapan hadapi puncak musim hujan

Ilustrasi Banjir merendam permukiman warga setelah hujan deras (pexels.com/Pok Rie)

Meski belum menetapkan status siaga darurat di tingkat provinsi, pihaknya telah memanggil seluruh kepala daerah untuk berkumpul dan melaksanakan apel siap siaga. Hal ini dilakukan untuk memonitor kesiapan setiap daerah di Sumsel dalam menghadapi ancaman puncak musim hujan yang akan berlangsung Desember 2025-Januari 2026.

"Kita di 14 November sudah memanggil seluruh bupati dan wali kota untuk melakukan apel siaga persiapan di tepian danau Ranau, OKU Selatan," jelas dia.

3. Personel dan bantuan sudah disiapkan di daerah siaga

Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tiga wilayah di Sumatra Selatan menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk mengantisipasi potensi bencana alam selama musim hujan. Penetapan status ini menjadi langkah cepat pemerintah daerah dalam meminimalkan risiko dan mempercepat respons penanganan bencana.

"Sudah ada penambahan daerah yang menetapkan status siaga. Kemarin di awal sudah OKU (Ogan Komering Ulu) lebih dulu menetapkan, saat ini Pagar Alam dan Prabumulih juga sudah status siaga," ungkap Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Rabu (3/12/2025).

Dengan ditetapkannya status siaga tersebut, semua stakeholder dan masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana seperti banjir, longsor dan angin kencang. Dengan adanya langkah antisipatif tersebut, diharapkan koordinasi dan penanganan bencana di Sumsel dapat berjalan lebih optimal.

"Dengan penetapan status siaga ini, maka personel, peralatan, dan perlengkapan sudah siap. Beberapa bantuan logistik juga sudah kita tempatkan di daerah-daerah prioritas dan rawan bencana. Jadi, ketika terjadi bencana akan memudahkan distribusi bantuan," jelas dia.

Editorial Team