Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana.
Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • Tiga wilayah di Sumatra Selatan menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk mengantisipasi potensi bencana alam selama musim hujan.

  • Status siaga memungkinkan peningkatan kesiapsiagaan stakeholder dan masyarakat dalam menghadapi banjir, longsor, dan angin kencang.

  • Persiapan status siaga darurat ditingkat provinsi akan dibahas dalam rapat koordinasi yang melibatkan seluruh stakeholder termasuk TNI/Polri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Tiga wilayah di Sumatra Selatan menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi untuk mengantisipasi potensi bencana alam selama musim hujan. Penetapan status ini menjadi langkah cepat pemerintah daerah dalam meminimalkan risiko dan mempercepat respons penanganan bencana.

"Sudah ada penambahan daerah yang menetapkan status siaga. Kemarin di awal sudah OKU (Ogan Komering Ulu) lebih dulu menetapkan, saat ini Pagar Alam dan Prabumulih juga sudah status siaga," ungkap Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahbana, Rabu (3/12/2025).

1. Distribusi bantuan disiagakan di daerah rawan bencana

Ilustrasi Banjir merendam permukiman warga setelah hujan deras (pexels.com/Pok Rie)

Dengan ditetapkannya status siaga tersebut, semua stakeholder dan masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana seperti banjir, longsor dan angin kencang. Dengan adanya langkah antisipatif tersebut, diharapkan koordinasi dan penanganan bencana di Sumsel dapat berjalan lebih optimal.

"Dengan penetapan status siaga ini, maka personel, peralatan, dan perlengkapan sudah siap. Beberapa bantuan logistik juga sudah kita tempatkan di daerah-daerah prioritas dan rawan bencana. Jadi, ketika terjadi bencana akan memudahkan distribusi bantuan," jelas dia.

2. Adakan rokor tingkat provinsi hadapi ancaman bencana

ilustrasi banjir (freepik.com/freepik

Iqbal menyebutkan, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan rapat koordinasi lebih lanjut mengenai persiapan status siaga darurat ditingkat provinsi. Rakor ini dijadwalkan akan berlangsung Kamis 4 Desember 2025.

"Kamis nanti rencananya rakor untuk membahas persiapan penetapan status siaga. Seluruh stakeholder akan hadir, termasuk TNI/Polri," jelas dia.

3. Herman Deru minta ada antisipasi bencana

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Rangga Erfizal)

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru meminta stakeholder dan masyarakat tidak mengurangi kewaspadaan terkait bencana alam. Kasus yang terjadi di Aceh, Sumut dan Sumbar dinilai perlu menjadi atensi dalam melakukan pencegahan dan mitigasi bencana sejak dini.

"Sumsel tidak boleh lengah, saya keliling cek dibeberapa titik alhamdulillah saat ini kita dalam kondisi baik," ungkap Herman Deru, Senin (1/12/2025).

Deru mengungkapkan, bahwa saat ini kondisi bencana alam tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, namun upaya pencegahan dapat dilakukan dengan mengurangi faktor risiko kerusakan lingkungan.

"Walaupun dari prediksi BMKG curah hujan lumayan tinggi, tapi kita berkeyakinan bahwa air tersebut dapat dikanalisasi ke sungai hingga ke laut dengan baik," jelas dia.

Editorial Team