20 Orang Meninggal karena DBD di Sumsel hingga Juli 2025

- 20 orang meninggal akibat DBD di Sumsel
- Palembang mencatat jumlah kematian tertinggi dengan 8 orang meninggal, dibandingkan tahun sebelumnya jumlah kasus DBD pada 2025 masih lebih rendah
- Antisipasi DBD ke Pesantren dan Sekolah dilakukan Dinkes Sumsel bersama Dinkes di Kabupaten dan kota untuk meminimalisasi sebaran DBD
Palembang, IDN Times – Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bumi Sriwijaya terus mengalami peningkatan sepanjang 2025. Hingga awal Juli, tiga daerah dengan jumlah kasus tertinggi meliputi Palembang sebanyak 446 kasus, disusul Ogan Komering Ilir (OKI) dengan 285 kasus, dan Lubuk Linggau sebanyak 176 kasus.
"Sejak Januari hingga 6 Juli 2025 tercatat ada 2.002 kasus DBD di Sumsel," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumsel, Ira Primadesa, Rabu (9/6/2025).
1. Angka kematian akibat DBD capai 20 kasus

Jumlah kasus DBD tersebut disertai angka kematian yang menimpa pasien, yakni sekitar satu persen dari total kasus keseluruhan yang terjadi. Kota Palembang mencatat jumlah kematian tertinggi dengan delapan orang meninggal dunia, disusul Kabupaten Lahat sebanyak lima orang, Muara Enim, dan Lubuklinggau masing-masing dua orang, serta Banyuasin, OKU Selatan, dan PALI masing-masing satu orang.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kasus DBD pada 2025 masih lebih rendah dari tahun 2024 yang mencatat 6.262 kasus dengan 37 kematian. Sementara pada 2023, tercatat sebanyak 2.804 kasus dengan 22 orang meninggal dunia.
"Sedangkan, jumlah kematian DBD itu mencapai 20 orang dengan kasus tertinggid di Palembang," jelas dia.
2. Antisipasi DBD ke Pesantren dan Sekolah

Ira menyebutkan, upaya mencegah DBD terus dilakukan Dinkes Sumsel bersama Dinkes kabupaten/kota untuk meminimalisasi sebaran DBD. Pihaknya aktif melakukan sosialisasi terkait pemberantasan sarang nyamuk lewat edukasi pembersihan tempat penampungan air, pemeliharaan ikan pemakan jentik, dan penyemprotan.
Selain itu, pihaknya turut mendistribusikan larvasida DBD dan insektisida Insektisida Rokhantion UL ke 17 kabupaten dan kota di Sumsel, serta memasifkan gerakan juru pemantau jentik (Jumantik) di pesantren dan sekolah.
"Kami mengimbau warga agar menggunakan lotion pengusir nyamuk dan memasang kelambu guna mengurangi risiko dari DBD," kata Ira.
3. Daftar kasus sebaran DBD

Jumlah Kasus DBD per Kabupaten/Kota:
Palembang 446 kasus
Ogan Komering Ilir (OKI) 285 kasus
Lubuk Linggau 176 kasus
Banyuasin 169 kasus
Muara Enim 168 kasus
OKU Timur 102 kasus
Lahat 95 kasus
Prabumulih 94 kasus
Musi Banyuasin (Muba) 86 kasus
Musi Rawas 67 kasus
Ogan Ilir (OI) 57 kasus
OKU Selatan 43 kasus
PALI 39 kasus
Musi Rawas Utara (Muratara) 19 kasus
Empat Lawang 14 kasus
Pagar Alam nihil kasus
OKU nihil kasus
Jumlah Kematian akibat DBD per Kabupaten/Kota
Palembang 8 orang
Lahat 5 orang
Muara Enim 2 orang
Lubuk Linggau 2 orang
Banyuasin 1 orang
OKU Selatan 1 orang
PALI 1 orang