Palembang, IDN Times - Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November sejak 1994 lalu, tak luput dari nasib pendidik yang mendapatkan gaji kurang layak. Padahal apa yang mereka berikan untuk mengajarkan anak-anak bangsa, patut diapresiasi setinggi-tingginya.
Salah satunya dirasakan Dwi Apriani, guru honorer di Palembang yang sempat hanya menerima gaji Rp50 ribu per bulan.
"Ingat amal jariyahnya. Kalau dipikir, untuk makan saja tak cukup, segitu gaji Rp50 ribu di awal-awal ngajar," ujarnya kepada IDN Times, Rabu (25/11/2020).