Tahun 2023 diprakirakan terjadi kemarau kering yang berpotensi mengancam sebagian hutan dan lahan di Sumsel. Potensi kebakaran hutan lahan cukup tinggi lantaran kondisi tanah kering melanda Bumi Sriwijaya.
Berbeda dari tiga tahun sebelumnya, kemarau basah mendominasi cuaca di Sumsel. Kemarau kering memicu karhutla di 2015 dan 2019 lalu.
"Kami akan segera berkoordinasikan dengan kabupaten dan kota untuk mempersiapan lebih dini pencegahan karhutla," ungkap Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Sumsel. Edward Candra.
Edward menjelaskan, kewaspadaan dengan mempersiapkan mitigasi bencana lebih dini jadi prioritas. Dari data BMKG diprakirakan pralihan musim hujan ke kemarau terjadi pada Mei atau Juni mendatang.
"Jika memang terjadi kemarau kering dengan jumlah hari tanpa hujan yang panjang, segala kemungkinan harus dipersiapkan dengan matang," tutup dia.