Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto melakukan peremajaan sawit rakyat dalam rangka Harlah NU (IDN Times/istimewa)

Muara Enim, IDN Times - Sebanyak 1.399 hektare (Ha) lahan sawit milik masyarakat di Kabupaten Muara Enim, bakal diremajakan lewat Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahun 2022 ini. Program PSR yang dilakukan sejak tahun 2014 lalu ini menyasar sekitar 4.716 ha lahan di 15 Desa dan empat kecamatan yang dimiliki 17 Koperasi maupun Gapoktan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam kunjungannya ke Sumsel menyatakan, program PSR akan berdampak secara langsung kepada kesejahteraan petani sawit rakyat.

"Sawit merupakan komoditas yang selalu diperlukan, baik oleh masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia," ungkap Airlangga di Muara Enim, Jumat (4/3/2022).

1. Sawit dianggap meningkatkan PDB nasional

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto melakukan peremajaan sawit rakyat dalam rangka Harlah NU (IDN Times/istimewa)

Peremajaan sawit dipilih karena berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,5 persen. Airlangga pun menilai sawit berperan mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja bagi 16 juta pekerja di Indonesia.

"Replanting sawit sudah menjadi program pemerintah, dan bukti nyata dukungan pemerintah menyukseskan program PSR. Diharapkan ke depannya para pekebun sawit swadaya dapat termotivasi untuk mengikuti program PSR," jelas dia.

2. Pemerintah bantu subsidi KUR untuk pertanian

Ilustrasi Perkebunan Kelapa Sawit (IDN Times/Sunariyah)

Airlangga menambahkan, program yang digagas pemerintah pusat untuk daerah diyakini akan sukses jika dibantu oleh kepala daerah setingkat Gubernur, Wali Kota maupun Bupati.

Program PSR menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) untuk meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional rata-rata sebesar 3-4 ton per hari, dan umur tanaman di atas 25 tahun.

"Untuk modal kerja seperti beli pupuk dan sebagainya bisa dilanjutkan dengan menggunakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), di mana diberikan grace periode selama 5 tahun dan besar bunga hanya 3 persen, karena sisa 3 persennya disubsidi oleh pemerintah," beber dia.

3. Nilai KUR akan naik tahun ini

Ilustrasi Perkebunan Kelapa Sawit (IDN Times/Sunariyah)

Dalam penyaluran KUR, pemerintah pusat menaikan jumlah kuota mencapai 82 persen. Pihaknya mencatat, jumlah KUR di Sumsel pada tahun 2020 yang mencapai Rp4,4 triliun meningkat menjadi Rp8 triliun pada tahun 2021 lalu. KUR selalu didorong maksimal pada sektor pertanian, perdagangan, dan perkebunan.

Airlangga menuturkan, pemerintah menaikan target KUR sebesar Rp373 triliun di 2022, atau naik 30 persen dari Rp280 triliun pada 2021.

"KUR klaster untuk replanting sawit tadi pagi sudah diberikan. Selain replanting sawit, berbagai sektor juga dapat diberikan KUR seperti perdagangan, perkebunan, dan daerah, " tutup dia.

Editorial Team