Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Relawan membawa bantuan ke posko di Nagari Salareh Aie Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (3/12/2025). (IDN Times/Halbert Caniago)
Relawan membawa bantuan ke posko di Nagari Salareh Aie Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumbar), Rabu (3/12/2025). (IDN Times/Halbert Caniago)

Intinya sih...

  • Kepolisian Resor Agam menangani proses pembukaan jalur evakuasi empat nagari di Palembayan yang terisolasi selama 13 hari.

  • Bantuan bahan makanan seadanya dijemput warga untuk memenuhi kebutuhan 18 ribu jiwa yang terisolasi.

  • Langkah-langkah penanggulangan termasuk pembuatan jembatan darurat untuk mengatasi akses jalan yang putus akibat banjir bandang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Agam, IDN Times - Kepolisian Resor (Polres) Agam melakukan langkah-langkah penanggulangan menangani masalah empat nagari di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat (Sumar) yang masih terisolasi hingga saat ini.

Diketahui, empat nagari yang masih terisolasi tersebut yakni Baringin, Sungai Puar, Ampek Koto, dan Sipinang sejak 13 hari yang lalu.

"Kita sudah menurunkan alat berat untuk bisa mengatasi soal jalur yang terputus di beberapa titik tersebut," kata Kapolres Agam, AKBP Muari, Kamis (4/12/2025).

Ia mengatakan, beberapa material longsor yang menutup badan jalan juga sudah bisa diatasi untuk menuju Nagari 3 Koto Silungkang.

Bantuan bahan makanan seadanya dijemput warga

Seorang warga melintasi endapan lumpur usai banjir bandang untuk membantu proses evakuasi di Palembang, Kabupaten Agam. (IDN Times/Halbert Caniago)

Menurut Muari, agar masyarakat tetap bisa mendapatkan bahan makanan pihaknya mengirimkan sembako yang dijemput ke seberang oleh warga. Namun jumlah bantuan yang tersalurkan belum memadai, mengingat sekitar 18 ribu jiwa yang terisolasi di empat nagari tersebut.

"Untuk saat ini kita kirimkan sampai jembatan putus itu. Mudah-mudahan bisa segera diselesaikan jembatan daruratnya dengan alat berat yang ada saat ini," katanya.

Ia berharap, warga tetap bisa sabar menunggu hingga permasalahan putusnya akses jalan tersebut bisa diatasi sesegera mungkin.

Segera bangun jembatan darurat

Kondisi warga yang tengah mengungsi Pengungsian di Jorong Kayu Pasak, Nagari Salareh Aie, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumbar, Kamis (4/12/2025). (IDN Times/Halbert Caniago)

Menurut Muari, masalah yang paling berat untuk diatasi adalah soal jembatan yang putus akibat banjir bandang yang menimpa Kecamatan Palembayan pada pekan lalu.

"Untuk jembatan itu rencananya kami akan membuat jembatan darurat terlebih dahulu agar masyarakat bisa melewatinya untuk mengangkut bahan makanan," katanya.

Menurutnya, jika jembatan itu sudah bisa dilewati, maka akan bisa memberikan bantuan kepada masyarakat dengan lebih mudah lagi.

Material longsor tutup akses darat

Petugas kepolisian bersama warga sedang melakukan proses evakuasi di bangunan yang runtuh akibat banjir bandang di Palembayan, Kabupaten Agam, Senin (1/12/2025). (IDN Times/Halbert Caniago)

Muari mengatakan, 4 nagari yang masih terisolasi sampai saat ini adalah Nagari Baringin, Sungai Puar, Ampek Koto dan Sipinang yang berada di wilayah Timur Kecamatan Palembayan.

"Kami saat ini masih berupaya untuk bisa menggapai lokasi tersebut agar bisa melihat bagaimana keadaan mereka di sana selama 13 hari belakangan," katanya.

Ia mengatakan, untuk bisa mencapai lokasi tersebut pihaknya terkendala oleh material longsor yang berada di beberapa titik menuju 4 Nagari tersebut.

Editorial Team