Jurusan Unik dan Langka di Indonesia, Manfaatkan SDA Hingga Spiritual

Kalian pasti baru tahu ada jurusan atau prodi semacam ini

Palembang, IDN Times - Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) memiliki banyak jurusan yang bisa memfasilitasi bakat dan minat calon mahasiswa. Tapi dari banyaknya jurusan kuliah di Indonesia, ada PTN/PTS yang memiliki jurusan langka maupun terbilang unik karena jarang ditemukan, atau mungkin satu-satunya di Indonesia.

Meski termasuk jurusan langka, beberapa jurusan tersebut memiliki prospek kerja yang terbuka lebar, mengingat belum banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki keahlian di bidang tersebut. Jurusan kuliah yang unik dan langka itu menjadi pertimbangan calon mahasiswa baru untuk mendaftar.

Banyak faktor yang mendorong sebuah PTN/ PTS membuka jurusan atau Program Studi (Prodi) baru yang tak dimiliki kampus lain. Namun yang utama yakni menyesuaikan kebutuhan industri atau dunia kerja yang berkembang di daerah tersebut maupun tingkat nasional, bahkan menembus dunia. Sedikitnya ada 16 mata kuliah yang tidak biasa yang bisa ditemui di berbagai universitas di tanah air. 

  • Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM
    Prodi Teknik Nuklir mempelajari ilmu inti atom menggunakan prinsip-prinsip Fisika Nuklir dan interaksi antara radiasi dan material sebagai dasarnya. Meskipun prodi ini hanya ada satu di Indonesia, Teknik Nuklir punya prospek kerja yang sangat luas. Mulai dari perusahaan pertambangan, perminyakan, dan perusahaan yang bergerak di bidang energi yang membutuhkan tenaga ahli nuklir. Seperti Pertamina, PLN, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian ESDM, dan sebagainya.
  • Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB)
    Jurusan langka yang hanya ada satu di Indonesia adalah Jurusan Astronomi ITB. Jurusan ini punya prospek kerja cerah. Lembaga yang membutuhkan lulusan Astronomi mulai dari lembaga penelitian, pusat sains, lembaga antariksa, planetarium, observatorium, media massa, sekolah, sampai ke perguruan tinggi.
  • Prodi Teknik Bioenergi dan Kemurgi Institut Teknologi Bandung (ITB)
    Prodi ini dibuka sejak 2013 lalu karena ITB meyakini potensi tanaman di Indonesia untuk dibuat menjadi produk energi seperti Biodiesel, Bioetanol, Biomassa, dan menjadi produk industri non energi seperti material berbasis karet, material berbasis serat tanaman, bahan kimia berbasis tanaman, sangatlah tinggi.
  • Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitas Airlangga (Unair)
    Program S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan di Unair masih menjadi satu-satunya di Indonesia. Semakin canggihnya perkembangan zaman, SDM yang punya keahlian di bidang teknologi juga makin banyak dicari. Robotika sebagai disiplin ilmu yang lahir dari gabungan beberapa bidang ilmu seperti sistem mekanika, elektronika, dan komputer.
  • Rekayasa Nanoteknologi Universitas Airlangga (Unair)
    Selain Robotika dan Kecerdasan Buatan, Unair masih punya jurusan langka yang hanya ada satu di Indonesia. Yakni Jurusan Rekayasa Nanoteknologi. Penguasaan nanoteknologi akan memungkinkan berbagai penemuan baru yang bukan sekadar memberikan nilai tambah terhadap suatu produk, tapi juga menciptakan nilai bagi suatu produk.
  • Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera)
    Prodi Sains Atmosfer Itera merupakan jurusan yang mengkaji atmosfer antariksa dekat yang mempelajari perilaku atmosfer terhadap perubahan cuaca dan iklim di Bumi. Selain itu. Prodi ini juga mengkaji atmosfer antariksa jauh yang mempelajari interaksi antara Matahari terhadap Bumi dan planet-planet lainnya dalam sistem Tata Surya
  • Prodi Rekayasa Kosmetik Institut Teknologi Sumatera (Itera)
    Prodi kedua yang unik di Itera adalah Rekayasa Kosmetik yang menjadi bagian Jurusan Teknologi Produksi dan Industri (JTPI). Prodi ini tidak hanya mempelajari tentang produksi kosmetik saja tapi dari hulu sampai ke hilir. Mulai dari mencari bahan baku kosmetik, kemudian memformulasinya, memproduksi, sampai memasarkan. Mahasiswa diajarkan menjadi wirausaha.
  • Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI)
    Ada banyak jurusan sastra dari berbagai negara yang dimiliki sejumlah PTN/PTS di Indonesia. Mahasiswa Sastra Belanda akan mempelajari sejarah, politik, kebiasaan masyarakat, dan kulturnya. Mahasiswa juga akan belajar soal linguistik, sastra, sejarah, dan kebudayaannya. Lulusan Sastra Belanda memiliki prospek kerja yang terbilang cukup luas. Selain bekerja sebagai penerjemah bahasa Belanda, lulusannya juga bisa bekerja sebagai penulis, novelis, content writer, hingga staf di Kementerian Luar Negeri, entrepreneur, dan tentunya akademisi.
  • Teknik Transportasi Laut Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya
    Departemen Teknik Transportasi Laut menjadi yang termuda di Fakultas Teknologi Kelautan ITS. Mahasiswa belajar tentang perencanaan dan analisa angkutan laut, multimoda, kegiatan dan infrastruktur pelabuhan, dan desain konseptual kapal yang berorientasi internasional. Lulusan jurusan ini dibutuhkan untuk memenuhi lapangan pekerjaan di bidang industri pelayaran, pelabuhan, galangan kapal, logistik dan angkutan multimoda, industri minyak dan gas, perbankan dan asuransi, serta sektor pemerintahan.
  • 10. Ilmu Keluarga dan Konsumen Institut Pertanian Bogor (IPB University)
    Prodi Ilmu Keluarga dan Konsumen memiliki prospek kerja cukup beragam. Lulusannya bisa bekerja menjadi seorang konsultan di bidang perlindungan konsumen dan keluarga, tumbuh kembang anak, perlindungan perempuan, tenaga pengajar, dan pengelola pendidikan di sekolah-sekolah. Alumni Prodi Ilmu Keluarga dan Konsumen juga memiliki ilmu di bidang spesialisasi riset pemasaran konsumen, hingga sebagai bagian dari lembaga pemerintah BKKBN.
  • Manajemen Industri Katering Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
    Prodi Manajemen Studi Katering UPI merupakan yang pertama dan satu-satunya dalam jenjang Strata I (S1) di Indonesia. Jika punya cita-cita ingin memiliki bisnis restoran atau kafe, jurusan ini bisa dijadikan pilihan. Selain itu, jurusan ini juga cocok bagi mahasiswa yang tertarik untuk terjun ke dunia pariwisata dan kuliner.
  • Prodi Kesehatan Ayurweda Universitas Hindu Indonesia (UNHI)
    Prodi Kesehatan Ayurweda berisi pengetahuan dan praktik tentang kesehatan berdasarkan pengalaman praktis, serta pengamatan yang diajarkan secara turun menurun. Prodi ini lebih banyak mempelajari dan melakukan pengembangan pengobatan tradisional. Ilmu Kesehatan Ayurweda secara luas mencakup layanan kesehatan ke masyarakat mulai dari preventif, kuratif, promotif, rehabilitatif, dan kosmetika. Atau secara umum, Ayurweda belajar mekanisme tradisional dalam mendiagnosa penyakit. Sakit dalam pandangan Ayurmedik tidak hanya bersifat fisik tapi juga nonfisik.
    Tidak sebatas mempelajari kesehatan tradisional, tetapi juga mempelajari cabang ilmu kesehatan lainnya. Misalnya mempelajari tanaman obat, penggunaan peralatan modern, fisiologi, anatomi manusia, biologi sel, antropologi medik kesehatan, bahkan parasitologi, dan mikrobiologi.
  • Prodi Pendidikan Bahasa Jawa dan Prodi Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang (Unnes)
    Dua prodi di Unnes tersebut dapat dikatakan unik dan kebal terhadap gempuran tren prodi-prodi baru di perguruan tinggi. Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, jumlah peminat dari prodi Bahasa Jawa di Unnes juga tidak berkurang setiap tahun. Mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Jawa dan Sastra Jawa dididik untuk menjadi manusia yang berkarakter baik, memiliki jati diri, mampu berpikir ilmiah menguasai ilmunya, serta memiliki kecakapan hidup atau life skill dalam rangka memenangi persaingan global pada bidang yang ditekuninya itu.
  • Prodi Pendidikan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Universitas 17 Agustus (PKT TYME Untag) Semarang
    Siapa yang mengira jika Untag Semarang memiliki Prodi PKT TYME. Meski terdengar asing bagi awam, tapi Prodi PKT TYME diminati banyak mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa yang berkuliah di Prodi PKT TYME sejak 2019 berasal dari kalangan warga penghayat kepercayaan. Karena program belajarnya khusus pendidikan, maka lulusannya nanti bisa berpeluang menjadi guru PNS. Namun untuk pengajarannya diperuntukkan bagi sekolah-sekolah penghayat kepercayaan. Mata kuliah yang diajarkan dalam Prodi PKT TYME lebih banyak memperdalam mengenai seluk-beluk ritual bagi warga penghayat. Contohnya pada Semester I dan Semester II, tiap mahasiswa penghayat diberi pelajaran mengenai tata laksana spiritualitas. Dalam pelaksanaan belajar di ruang kelas, mahasiswa penghayat diberi pemahaman bagaimana caranya meningkatkan sisi spiritualnya.
  • Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan Universitas Mataram (Unram) NTB
    Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan baru dibuka mulai tahun ini. Pendirian prodi tak lepas dari kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, di mana dua pertiga wilayahnya adalah laut. Kondisi itu juga membuat banyak masalah kesehatan yang terjadi di kawasan pesisir dan permukiman nelayan.
    Lebih dari 10 juta masyarakat yang bekerja di daerah pesisir, atas permukaan dan bawah laut. Unram membuka Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan karena selama ini masyarakat yang beraktivitas di daerah pesisir dan laut belum terlayani dengan baik, atau belum ada tenaga kesehatan yang spesifik di bidang tersebut.
  • Prodi Fisioterapi Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak
    Prodi satu ini ternyata sangat diminati mahasiswa di Kalbar. Prodi Fisioterapi masih masuk dalam Fakultas Pertanian Sains dan Teknologi karena Prodi Kesehatan baru ada satu di UPB. Melihat SDM di bidang Fisioterapi sangat minim, UPB Pontianak berharap mahasiswa bisa menerapkan ilmunya menangani kecelakaan olahraga atau kerja, penanganan penyakit stroke, dan penyakit lainnya.

Baca Juga: Rekayasa Kosmetik ITERA, Prodi Unik dan Satu-satunya di Indonesia

Baca Juga: Untag Semarang Punya Prodi Kepercayaan Tuhan YME, Bertekad Cetak Guru Penghayat

1. Menciptakan SDM untuk pemanfaatan SDA

Jurusan Unik dan Langka di Indonesia, Manfaatkan SDA Hingga SpiritualIDN Times/Rully Bunga

Perkembangan dunia kecantikan seiring berjalannya waktu yang terus berkembang. Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Lampung membuka Prodi Rekayasa Kosmetik pada 24 Mei 2022, seperti menyambut meningkatnya produk yang lahir dari perkembangan teknologi. Koordinator Prodi Rekayasa Kosmetik ITERA, Suryaneta menjelaskan, prodi yang menjadi bagian Jurusan Teknologi Produksi dan Industri (JTPI) tidak hanya mempelajari tentang produksi kosmetik saja tapi dari hulu sampai ke hilir.

“Mulai dari mencari bahan baku kosmetik, kemudian memformulasinya, memproduksi, sampai memasarkan. Itu mahasiswa semua belajar. Jadi mata kuliah kami bisa sampai marketing sehingga mereka bisa menjadi wirausaha,” kata Suryaneta, Kamis (17/8/2023).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional pada 2015 sampai 2035 menyebutkan, industri farmasi serta bahan farmasi dan kosmetik merupakan salah satu sektor andalan yang mendapat prioritas pengembangan. Industri itu juga berperan besar sebagai penggerak utama perekonomian di masa mendatang.

Indonesia memiliki keunggulan komparatif dibandingkan beberapa negara penghasil produk jamu dan kosmetik berbahan alami lainnya seperti Cina, Malaysia, maupun Thailand. Apalagi Indonesia memiliki potensi tanaman obat yang banyak tumbuh di berbagai wilayah dengan jumlah sekitar 30 ribu spesies dari 40 ribu spesies tanaman obat di dunia. Jumlah spesies tanaman juga sangat prospektif dikembangkan, karena kebutuhan yang cukup potensial di pasar lokal maupun global.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) pada kuartal I 2020 lalu, kinerja industri kimia, farmasi dan obat tradisional termasuk sektor kosmetik, mengalami pertumbuhan sebesar 5,59 persen. Kenaikan kinerja industri di atas juga dialami peminatan terhadap Prodi Rekayasa Kosmetik yang berada di peringkat keenam ITERA karena ketatnya persaingan. Pada tahun lalu, Prodi Rekayasa Kosmetik hanya memiliki 39 orang mahasiswa dan meningkat pesat menjadi 91 orang mahasiswa di angkatan 2023.

Meski merupakan prodi baru, pemenuhan SDM pengajar atau dosen untuk jurusan ini tidak sulit. Tenaga pengajar prodi ini tak cuma memiliki latar belakang Pendidikan yang linear, tapi dosen homebased prodi, dosen ITERA lainnya, dan praktisi. Cukup banyak prospek karier dari lulusan Prodi Rekayasa Kosmetik, di antaranya, menjadi seorang analis, formulator, engineer, atau technopreneur.

“Kalau ditanya berapa jumlah pengajarnya sebenarnya sulit ya, karena dosen untuk prodi ini itu berasal dari berbagai latar belakang. Pertama ada dosen homebased yakni dosen yang memang terdata di PDDIKTI mengajar di Rekos. Lalu ada pengajar ITERA dari jurusan lain yang keahliannya masih berkaitan, lalu ada dosen praktisi atau dari profesional baik di industri, BPOM, atau instansi pemerintah, dan sebagainya,” paparnya.

Pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) dengan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) juga diimbangi di sektor energi. Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2013 lalu membuka Prodi Teknik Bioenergi dan Kemurgi.

"ITB meyakini potensi tanaman di Indonesia untuk dibuat menjadi produk energi seperti Biodiesel, Bioetanol, Biomassa, dan menjadi produk industri non energi seperti material berbasis karet, material berbasis serat tanaman, bahan kimia berbasis tanaman, sangatlah tinggi," ujar Direktur Pendidikan ITB, Dr Arief Heriyanto, Jumat (18/8/2023).

Arief mencontohkan penelitian yang dibuat Prof. Subagjo dan memungkinkan ITB melakukan kerja sama triplehelix antara Dunia Pendidikan, Industri dan Pemerintah. Selain adanya inovasi jurusan dalam bidang energi, Arief menambahkan, ITB memiliki jurusan yang tergolong langka dan tidak ada di kampus lain yang ada di Jawa Barat, bahkan Indonesia. Jurusan ini yaitu Prodi Astronomi yang didirikan sejak 1920.

"Jurusan Astronomi hingga saat ini hanya ada di ITB, dan sudah memiliki sejarah panjang sekali, sehingga posisi Prodi Astronomi sudah diakui oleh dunia," ungkapnya.

Kondisi ini juga ditopang dengan ITB yang kini memiliki teropong bintang yang ada di Boscha, baik berbasis optik dan berbasis sinyal radio, "ITB juga membantu BRIN dalam pengembangan observatorium di Kupang, Gunung Timau," jelasnya.

Baca Juga: Langka tapi Penting, Jurusan Teknik Bioenergi dan Kemurgi Hanya di ITB

Baca Juga: Spesialis Kedokteran Kelautan Unram, Satu-satunya di Indonesia

2. Menjurus ke ilmu tradisional

Jurusan Unik dan Langka di Indonesia, Manfaatkan SDA Hingga SpiritualPusat kebugaran & fisioterapi Maha Bodhi di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar memiliki prodi untuk mengembangkan pengobatan tradisional menggunakan bahan obat-obatan alami secara empiris. Prodi Kesehatan Ayurweda yang telah terakreditasi A sesuai Nomor SK BAN-PT: 1264/SK/BAN-PT/Akred/S/V/2018, makin diminati setelah dikeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali nomor 55 tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Bali.

Prodi Kesehatan Ayurweda berisi pengetahuan dan praktik tentang kesehatan berdasarkan pengalaman praktis, serta pengamatan yang diajarkan secara turun menurun. Prodi ini lebih banyak mempelajari dan melakukan pengembangan pengobatan tradisional.

Ilmu Kesehatan Ayurweda ini secara luas mencakup layanan kesehatan ke masyarakat mulai dari preventif, kuratif, promotif, rehabilitatif, dan kosmetika. Menurut Humas UNHI Denpasar, I Gusti Agung Paramita, secara umum Ayurweda belajar mekanisme tradisional dalam mendiagnosa penyakit. Sakit dalam pandangan Ayurmedik tidak hanya bersifat fisik tapi juga nonfisik.

“Cakupan ilmu yang dipelajari di Prodi Kesehatan Ayurweda ini sangat luas. Tidak sebatas mempelajari kesehatan tradisional, tetapi juga mempelajari cabang ilmu kesehatan lainnya. Misalnya mempelajari tanaman obat, penggunaan peralatan modern, fisiologi, anatomi manusia, biologi sel, antropologi medik kesehatan, bahkan parasitologi, dan mikrobiologi saat mahasiswa di Semester 2,” ujarnya, Minggu (20/8/2023).

Prodi ini juga mempelajari psikologi kesehatan, farmasi, pengobatan dengan yoga, hingga toksikologi. Lalu pada semester berikutnya akan mempelajari secara umum pengobatan usadha (pengobatan tradisional) Bali. Bahkan mempelajari akupuntur dan pelayanan obat-obatan herbal.

Jangan tanya soal peluang kerja alumni, karena lulusan Prodi Kesehatan Ayurweda berpeluang besar untuk mengabdikan diri di beberapa rumah sakit Bali yang membuka layanan kesehatan tradisional. Sebut saja RSUD Wangaya, RSUP Prof Ngoerah, RSUD Bali Mandara, hingga yang terbaru Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Kabupaten Bangli yang telah membuka layanan melukat, atau membersihkan diri menggunakan media air suci.

Universitas Negeri Semarang (Unnes) juga paham kemajuan teknologi yang sangat masif tetap membutuhkan membuat ilmu yang mempelajari kearifan lokal. Masyarakat dan dunia kerja membutuhkan lulusan seperti Prodi Pendidikan Bahasa Jawa dan Prodi Sastra Jawa.

Prodi tersebut dapat dikatakan unik dan kebal terhadap gempuran tren prodi-prodi baru di perguruan tinggi. Tidak semua perguruan tinggi memiliki prodi yang mempelajari secara mendalam bahasa Jawa. Dosen Prodi Sastra Jawa Unnes, Dr Dhoni Zustiyantoro mengatakan, Prodi Pendidikan Bahasa Jawa dan Sastra Jawa di Unnes dibuka pada awal 1990-an karena kebutuhan masyarakat.

‘’Hingga sekarang prodi ini masih bertahan saat muncul tren prodi berbasis teknologi informasi seperti prodi sains data, komputer sains, digital marketing, dan lainnya,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi IDN Times, Jumat (18/8/2023).

Selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, jumlah peminat dari prodi Bahasa Jawa di Unnes juga tidak berkurang setiap tahun. Prodi Pendidikan Bahasa Jawa misalnya, jumlah peminatnya mencapai 1.000-an orang meski kursi yang disediakan hanya untuk 125 orang. Demikian juga, Prodi Sastra Jawa yang setiap tahun memiliki ratusan peminat, meskipun hanya tersedia 25 kursi untuk tiap angkatan.

‘’Realitasnya memang masih dibutuhkan masyarakat, karena untuk memenuhi kebutuhan guru Pendidikan Bahasa Jawa di satuan pendidikan mulai SD, SMP, SMA sederajat. Apalagi ada regulasi yang mewajibkan Pendidikan Bahasa Jawa tetap di sekolah se-Jawa Tengah,’’ kata peneliti Bahasa dan Sastra Jawa itu.

Dalam pembelajaran di Fakultas Bahasa dan Seni itu, mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Jawa dan Sastra Jawa dididik untuk menjadi manusia yang berkarakter baik, memiliki jati diri, mampu berpikir ilmiah menguasai ilmunya, serta memiliki kecakapan hidup atau life skill dalam rangka memenangi persaingan global pada bidang yang ditekuninya itu.

‘Tidak selalu lulusan Pendidikan Bahasa Jawa menjadi guru. Ada yang jadi seniman, pekerja kreatif, pranatacara. Sejauh mana mahasiswa mau mengeksplorasi minat mereka di kampus. Prodi sudah menyediakan resource di bidang seni. Semua itu difasilitasi melalui kurikulum, sejauh mana mereka mengeksplorasi ketertarikannya, sehingga saat lulus mereka tahu mau jadi apa. Meskipun bergelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) ada juga yang jadi pranatacara, sinden, dan seniman juga ga kurang-kurang,’’ jelasnya.

Baca Juga: Inilah Kampus di Bali yang Buka Prodi Pengobatan Tradisional

Jika berbicara menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), lulusan Prodi Pendidikan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa (PKT TYME) di Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang juga memiliki peluang. Meski terdengar asing bagi awam, tapi Prodi PKT TYME diminati banyak mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa yang berkuliah di Prodi PKT TYME sejak 2019 berasal dari kalangan warga penghayat kepercayaan.

"Rata-rata mahasiswanya dari penghayat, karena di situ programnya khusus pendidikan, maka lulusannya nanti bisa berpeluang menjadi guru PNS. Namun untuk pengajarannya diperuntukkan bagi sekolah-sekolah penghayat kepercayaan," kata Humas Untag Semarang, Bambang Sunarto.

Ia menjelaskan, mata kuliah yang diajarkan dalam Prodi PKT TYME lebih banyak memperdalam mengenai seluk-beluk ritual bagi warga penghayat. Contohnya pada Semester I dan Semester II, tiap mahasiswa penghayat diberi pelajaran mengenai tata laksana spiritualitas. Dalam pelaksanaan belajar di ruang kelas, mahasiswa penghayat diberi pemahaman bagaimana caranya meningkatkan sisi spiritualnya.

"Misalnya tentang cara ibadahnya si mahasiswa A, B dan C. Kita diberi pelajarannya secara pemahaman universal. Artinya karena kita tidak punya kitab suci, ya kita beri pemahaman bahwa bagaimana caranya kita bisa mengakses energi spiritual yang lebih sensitif. Karena memang caranya di setiap paguyuban berbeda-beda. Karena penghayat ada banyak sekali. Mulai Sapta Dharma, Kepribaden, Kejawen, dan masih banyak lagi. Tapi esensinya sama bahwa kita sembahyang mengarah kepada satu tujuan ke Tuhan," kata Sulis, seorang mahasiswa Prodi PKT TYME.

Para mahasiswa penghayat juga diajari proses bermeditasi agar cara bisa fokus pada Manunggaling Kawulo Gusti. Pelajaran ini cukup hening di kelas, karena mahasiswanya diajarkan proses meditasi atau semedi. Bahasanya boleh berbeda, tetapi tujuan melakukan ritual pada satu arah ke Manunggaling Kawulo Gusti.

“Karena saat bermeditasi, pikiran dan jiwa kita harus memasrahkan kepada gusti. Sehingga dalam kesehariannya kita bisa tahu yang kita lakukan segala sesuatu ada konsekuensinya," ungkapnya.

Baca Juga: Serap Tenaga Kerja yang Tinggi, UPB Pontianak Buka Prodi Fisioterapi

3. Beranjak dari kebutuhan dan geografis Indonesia

Jurusan Unik dan Langka di Indonesia, Manfaatkan SDA Hingga SpiritualGedung Fakultas Kedokteran Unram. (dok. FK Unram)

Universitas Mataram (Unram) di Nusa Tenggara Barat atau NTB baru membuka prodi spesialis Kedokteran Kelautan mulai tahun ini. Pendirian prodi ini tak lepas dari kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, di mana dua pertiga wilayahnya adalah laut. Kondisi itu juga membuat banyak masalah kesehatan yang terjadi di kawasan pesisir dan permukiman nelayan.

Lebih dari 10 juta masyarakat yang bekerja di daerah pesisir, atas permukaan dan bawah laut. Belum lagi sektor pariwisata yang terus berkembang, banyak wisatawan yang menyukai pemandangan bawah laut dengan menyelam.

Unram pun membuka Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan karena selama ini masyarakat yang beraktivitas di daerah pesisir dan laut belum terlayani dengan baik, atau belum ada tenaga kesehatan yang spesifik di bidang tersebut.

"Spesialis kedokteran kelautan nanti akan menjadi ujung tombak penjaga kesehatan dan pelayan kesehatan untuk masyarakat yang beraktivitas di pesisir, di atas permukaan laut atau bawah laut. Perlu dokter spesialis yang betul-betul punya kompetensi untuk melayani masyarakat di pesisir, atas permukaan laut, dan bawah laut," ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Unram Prof Dr dr Hamsu Kadriyan Sp THT-BKL, M.Kes di Mataram, Sabtu (19/8/2023).

Hamsu mengatakan, Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan belum menerima mahasiswa baru dalam jumlah besar. Pada angkatan pertama di Semester 1 2023, Unram hanya menerima tiga orang mahasiswa baru. Namun penerimaan mahasiswa baru dilakukan setiap semester, sehingga pada Semester II Januari tahun depan akan dibuka lagi seleksi mahasiswa baru sebanyak tiga orang.

"Kalau setahun hanya enam orang mahasiswa untuk sementara ini. Tapi tentu ke depan bertambah lagi tergantung jumlah SDM, sarana prasarana, kelengkapan, dan dukungan kementerian juga," tuturnya.

Prodi ini memiliki enam orang dosen sebagai dokter Spesialis Kedokteran Kelautan berkualifikasi konsultan. Sesuai persyaratan dari Kemendikbudristek untuk pendirian Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan, minimal harus ada lima orang dosen yang berkualifikasi di bidang tersebut.

Jika ditambah tenaga dosen lainnya, total ada 30 dosen di Prodi Spesialis Kedokteran Kelautan Fakultas Kedokteran Unram. Selain itu, pihaknya juga dibantu dosen dari Kolegium Kedokteran Kelautan yang sudah terbentuk sejak 2013 silam. Selama ini dokter Spesialis Kedokteran Kelautan dicetak melalui pendidikan informasi Kolegium Kedokteran Kelautan.

"Indonesia baru memiliki sekitar 70 orang dokter Spesialis Kedokteran Kelautan. Dengan adanya lembaga pendidikan resmi PPDS Kedokteran Kelautan ini, maka tidak ada lagi dokter Spesialis Kedokteran Kelautan yang dihasilkan melalui kolegium. Jadi harus melalui pendidikan yang resmi," terangnya.

Minimnya dokter Spesialis Kedokteran Kelautan yang juga mendorong Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak melakukan hal tak jauh berbeda. Kekurangan tenaga ahli mendorong UPB Pontianak membuka Prodi Fisioterapi.

Rektor UPB Pontianak, Dr Purwanto mengatakan, prodi ini sangat diminati mahasiswa di Kalbar. Namun dari pihak kampus masih membatasi jumlah mahasiswa masuk karena ingin menghasilkan kualitas mahasiswa yang baik.

“Prodi Fisioterapi ini masih masuk dalam Fakultas Pertanian Sains dan Teknologi karena Prodi Kesehatan baru ada satu di UPB, ke depannya kita akan buat beberapa prodi kesehatan lainnya hingga menjadi satu rumpun,” jelas Purwanto, Sabtu (19/8/2023).

Melihat SDM di bidang fisioterapi sangat minim, Purwanto berharap agar mahasiswa lulusan prodi ini dapat langsung masuk dalam dunia kerja. Lulusan fisioterapi memang cukup menjanjikan di Kalbar, karena ilmunya menangani kecelakaan olahraga atau kerja, penanganan penyakit stroke, dan penyakit lainnya.

Prodi Fisioterapi di UPB baru berjalan dua tahun sehingga baru ada dua angkatan. Awalnya ada 19 orang mahasiswanya, namun sekarang menjadi sekitar 30an orang mahasiswa dalam satu angkatan.

Proses pembelajarannya pun cukup berbeda atau seperti kampus vokasi yang mengedepankan praktik. Pola pembelajaran dibagi 50 persen teori dan 50 persen praktik. Prodi Fisioterapi UPB sudah dilengkapi laboratorium dan alat-alat untuk praktik di kampus.

Sama halnya di Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas PGRI Palembang kini berfokus pada konservasi dan pelestarian ikan Belida yang terancam punah. Menurut Dekan FPK Universitas PGRI Palembang, Indah Anggraini Yusanti mengatakan, pihaknya dipercaya oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) untuk berkolaborasi untuk menyelamatkan ikan yang menjadi ikon Sumatra Selatan (Sumsel).

"Kerja sama meliputi upaya adaptasi serta rekayasa dan ekosistem baru di kampus C FPK, perawatan induk ikan Belida baik secara alami dan buatan, penetasan telur, perawatan benih, pengelolaan pakan, serta genetika ikan Belida," ungkapnya.

Artikel kolaborasi ditulis oleh: Rohmah Mustaurida (Lampung), Azzis Zulkhairil (Jabar), Anggun Puspitoningrum dan Fariz Fardianto (Jateng), Wayan Antara (Bali), Muhammad Nasir (NTB), Teri (Kaltim), Yuliani (Sumsel).

Baca Juga: Prodi Bahasa Jawa di Unnes Tak Terkalahkan dengan Kecanggihan AI 

Baca Juga: Sumbar Juga Punya Prodi Fotografi di ISI Padangpanjang

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya