Wako Jambi Pamer Koleksi Mobil Mewah, Ternyata Belum Bayar Pajak

Mobil Land Cruiser ini menunggak pajak sejak September 2022

Jambi, IDN Times - Mobil Toyota Land Cruiser dengan nomor polisi BH 1968 FS yang dipajang saat Festival Jambore Nasional TLCI di Kota Jambi, pada Sabtu dan Minggu (5/3/2023), mencuri perhatian warga.
 
Bukan karena kemolekan kendaraan antik tersebut, namun masyarakat Jambi justru menyoroti nomor kendaraannya. Beberapa warga yang jahil menelusuri jejak pajak, dan ternyata mobil bongsor ini menunggak pajak. Belakangan diketahui kalau mobil gahar di medan berlumpur itu milik Syarif Fasha, Wali Kota (Wako) Jambi.

Baca Juga: Intip Harta Pejabat di 8 Provinsi, Punya 21 Mobil dan Aset Luar Daerah

1. Mobil mewah menunggak pajak

Wako Jambi Pamer Koleksi Mobil Mewah, Ternyata Belum Bayar PajakWalikota Jambi Sy Fasha saat acara Festival Jambore Nasional TLCI di Kota Jambi (Screenshoot/IG)

Pagelaran tahunan pertemuan para pemilik mobil mewah bertajuk Festival Jambore Nasional TLCI berlangsung sejak Sabu hingga Minggu. Melalui rilis berita Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi, sebanyak 1.541 orang dari 26 provinsi di Indonesia telah teregistrasi sebagai peserta.

Namun pada hari pelaksanaan yang mengonfirmasi hadir hanya 821 unit mobil LC, terdiri dari 720 peserta dari luar Kota Jambi. Sisanya adalah peserta tuan rumah.
Satu di antara mobil yang ikut dipamerkan adalah LC berwarna merah koleksi Wako Jambi. Mobil ini terlihat gahar.

Mobil Land Cruiser itu diketahui telah menunggak pajak sejak September 2022. Mobil keluaran 1980 koleksi Sy Fasha itu kemudian ramai jadi pembahasan dan viral di media sosial.

Fakta tersebut menuai banyak komentar negatif dari pengguna media sosial di Jambi. Ada juga yang menyayangkan hal tersebut, karena Sy Fasha sebagai orang nomor satu di Kota Jambi selalu menyerukan taat membayar pajak. Pajak kendaraan mewah itu terakhir kali dibayarkan pada 17 Januari 2022. Sedangkan PKB sudah berakhir masa berlakuknya pada 23 September 2022.

Baca Juga: Harta Kekayaan Pejabat di Sumsel Fantastis dan Rawan Manipulasi LHKPN

2. Wako Jambi mengakui belum bayar pajak

Wako Jambi Pamer Koleksi Mobil Mewah, Ternyata Belum Bayar PajakWalikota Jambi Sy Fasha saat acara Festival Jambore Nasional TLCI di Kota Jambi (Screenshoot/IG)

Setelah ramai jadi pembahasan di media sosial, Wako Jambi akhirnya angkat bicara mengenai hal tersebut. Sy Fasha mengaku mobil mewah itu miliknya meski jarang digunakan.

"Tapi mobil itu sering tidak di tangan saya. Tidak di tempat saya," katanya, Senin (6/3/2023).

Sy Fasha menyampaikan rasa terima kasihnya, karena kejadian itu sudah menjadi perhatian masyarakat di Kota Jambi. Ia memastikan kejadian tersebut tak akan terulang. Karena orang dekatnya yang selama mengurus mobil tersebut alpa hingga masa tenggang berlalu lima bulan.

"Terima kasih sudah dimuat, ini akan segera diurus," katanya.

3. Masuk 10 besar kepala daerah terkaya

Wako Jambi Pamer Koleksi Mobil Mewah, Ternyata Belum Bayar PajakWalikota Jambi Sy Fasha saat acara Festival Jambore Nasional TLCI di Kota Jambi (Screenshoot/IG)

Berdasarkan hasil laporan LHKPN 2020, Syarif Fasha masuk dalam daftar 10 kepala daerah terkaya di Indonesia. Wako Jambi yang menjabat pada priode kedua ini berada di urutan sembilan dari 10 kepala daerah terkaya di Indonesia. Kekayaannya berada di bawah Wako Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar). Harta kekayaannya berada di atas Sugianto Sabran, Gubernur Kalimantan Tengah.

Dalam laporan harta kekayaan yang disampaikan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), nilai kekayaan Sy Fasha mencapai Rp77.703.062.724 (Rp77,7 miliar). Harta tersebut bersumber dari 29 bidang tanah dan bangunan dengan nilai Rp69,6 miliar, atau lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah harta kekayaan yang dilaporkan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, senilai Rp59 miliar.

4. Jambore nasional mobil mewah yang dianggap mengganggu

Wako Jambi Pamer Koleksi Mobil Mewah, Ternyata Belum Bayar PajakPeserta Festival Jambore Nasional TLCI di Kota Jambi (Screenshoot/IG)

Pagelaran Jambore Nasional yang berlangsung selama dua hari di Jambi juga banyak dikeluhkan warga. Terutama ketika ratusan mobil mewah berkumpul di pusat Kota Jambi, Kawasan Kotabaru. Lalu lintas menjadi macet.

Alatas, seorang warga menilai, kegiatan itu tidak membawa dampak positif bagi masyarakat di Kota Jambi.

"Kasus pajak yang kemarin aja banyak disoroti. Apalagi ini. Kami pengendara jadi terganggu," ujarnya.

Kegiatan yang awalnya ditargetkan membawa dampak ekonomi bagi UMKM justru dikeluhkan warga. Selain karena jalan macet, kawasan Tugu Keris yang biasanya menjadi tempat berkumpul keluarga di akhir pekan menjadi padat kendaraan. Akhirnya warga menghindari kawasan, dan gerai UMKM menjadi sepi pengunjung.

"Seharusnya buat acara yang bermanfaat untuk warga. Apalagi kita baru saja pandemik. Saya rasa ini tak pantas," kata Pradana, warga yang berjalan di kawasan Tugu Keris Siginjai Kota Jambi.

Baca Juga: Jadi Contoh, 100 Persen Pegawai KPK Sudah Lapor LHKPN

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya