Jalan Lintas Sumatra di Jambi Lumpuh Gara-gara Angkutan Batu Bara

Pengguna jalan terjebak macet 22 jam

Jambi, IDN Times - Aktivitas transportasi di Jalan Sarolangun menuju Batanghari di Jambi kembali lumpuh. Kemacetan parah membuat ribuan mobil terjebak sejak Selasa hingga Rabu (1/3/2023).

Kemacetan ini dipicu transportasi batu bara. Kemacetan parah terjadi di Kotoboyo, daerah ramai penambangan batu bara di Provinsi Jambi.

Padahal jalan sepanjang 103,79 kilometer ini merupakan akses lalu lintas nasional, penghubung antara Jalan Lintas Timur ke Jalan Lintas Tengah Sumatra.

Sejak Selasa (28/2/2023) hingga Rabu (1/3/2023), kemacetan terjadi sepanjang 15 km. Ribuan pengguna jalan terpaksa menginap karena ruas jalan lumpuh.

Baca Juga: Angkutan Batu Bara di Jambi Kian Meresahkan, Warga Demo Minta Setop

1. Terjebak 22 jam di jalan

Jalan Lintas Sumatra di Jambi Lumpuh Gara-gara Angkutan Batu BaraJalan penghubung lintas Sumatera di Jambi lumpuh akibat angkutan batubara, Rabu (1/3/2023). (Idn Times/Dedy Nurdin)

Hidayat salah seorang warga mengeluh perjalanan dari Merangin ke Kota Jambi ditempuh dua hari lamanya. Padahal normalnya jalan ini hanya memakan waktu tempuh lima jam.

Namun karena jalan lumpuh banyak pengendara terpaksa menginap di jalan. Antrean panjang terjadi ketika truk pengangkut batu bara keluar dari mulut tambang.

"Jalan lumpuh, berangkat dari pukul 10.00 WIB Selasa pagi, sampai jam 08.00 WIB Rabu pagi belum bisa lewat," katanya.

Kemacetan baru bisa terurai sekitar pukul 09.00 WIB pagi. Namun arus lalu lintas kendaraan hanya merayap.

2. Pedagang ikan rugi, banyak mati di Jalan

Jalan Lintas Sumatra di Jambi Lumpuh Gara-gara Angkutan Batu BaraAktivis di Jambi melakukan aksi unjukrasa menuntut angkutan batubara yang melewati jalan umum di hentikan. (IDN Times/ Dedy Nurdin)

Lumpuhnya lalu lintas ini tak hanya menghambat mobilitas warga dan pengguna jalan lainnya. Tapi juga berdampak pada perekonomian warga.

Petani sayur, buah-buahan, hingga pedagang ikan, ikut terkena imbasnya. Terutama ketika ribuan mobil truk bermuatan batu bara keluar dari mulut tambang.

Doni, sopir pengangkut ikan gusar. Sudah semalaman ia terjebak macet. Akibatnya banyak ikan di dalam bak mobil mati. Padahal ikan itu rencanaya akan diantar ke Pasar Angsoduo, Kota Jambi. Jika ikan dalam kondisi mati maka harganya pun ikut jatuh dibandingkan ikan yang masih segar.

"Ini bukan lagi macet. Tapi tidak bergerak," ujar Doni

3. Hampir setiap hari macet

Jalan Lintas Sumatra di Jambi Lumpuh Gara-gara Angkutan Batu BaraAktivis di Jambi melakukan aksi unjukrasa menuntut angkutan batubara yang melewati jalan umum di hentikan. (IDN Times/ Dedy Nurdin)

Sejak pemerintah membuka keran tambang batu bara di Jambi, akses lalu lintas mulai terganggu. Terutama jalur penghubung Jalan lintas Nasional. Mulai dari Kabupaten Sarolangun, Muara Bulian, hingga ke Pelabuhan Talang Duku di Kabupaten Muarojambi.

Namun meningkatnya pengerukan emas hitam di Jambi tidak dibarengi dengan akses transportasi. Selama ini angkutan batu bara menggunakan jalan yang dibangun dari APBN maupun APBD. Tak ada akses jalan khusus.

Dalam data Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, jumlah angkutan batu bara yang aktif beroperasi mencapai 8.600 unit sampai Januari 2023.

Kebanyakan kendaraan itu berpusat di kawasan tambang Koto Boyo. Setiawan pengguna jalan menyayangkan tak ada jalur khusus bagi angkutan bertonase besar itu.

Sehingga setiap hari pengguna jalan lainnya harus berebut jalur di jalan raya. Setiawan adalah sopir truk pembawa perabot rumah tangga. Lelaki 37 tahun itu sudah 15 jam terjebak macet di daerah Koto Boyo.

"Dari sore kemarin, kami ini sudah terjebak kemacetan. Kalau sudah begini ya bisanya cuma pasrah dan sabar," kata Setiawan.

Ini bukan pertama kali dia terjebak macet. Namun hari itu yang paling parah. Tak ada cela, jalan dikuasai angkutan batu bara sehingga lalu lintas lumpuh.

Jika sudah seperti ini, Setiawan merugi. Uang jalan terpakai untuk kebutuhan makan selama menunggu jalan terurai. Terkadang harus menggunakan uang pribadi untuk memenuji kebutuhan di jalan.

"Kami sopir ini punya jadwal ya, hari ini dan jam sekian misalnya kami harus sudah berangkat, kalau macet, tentu tidak ada lagi waktu istirahat di rumah. Waktu untuk anak dan isteri yang memang tergadai kalau sudah mace," kata Wawan.

4. Transportasi batu bara setop sementara

Jalan Lintas Sumatra di Jambi Lumpuh Gara-gara Angkutan Batu BaraGubernur Jambi saat memimpin rapat membahas pengangkutan batubara (idn times/ Dedy Nurdin)

Menyikapi situasi macet yang terjadi di Jalan Nasional itu, Gubernur Jambi pada Rabu malam mengumumkan aktivitas angkutan batu bara setop mulai Kamis (2/3/2023).

Keuputsan ini diambil Al Haris menyikapi situasi macet yang sudah tak lagi bisa dikendalikan. Orang nomor satu di Provinsi Jambi ini beralasan, selain macet banyak ruas jalan yang rusak.

"Yang pertama untuk pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) untuk sementara waktu tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang sampai ke Jalan Nasional," kata Al Haris.

Pemerintah Provinsi Jambi juga telah memerintahkan dinas terkait untuk memperbaiki ruas jalan yang rusak. Ada dua titik yang akan diperbaiki, namun kata Al Haris hanya akan ditimbun.

Yakni di Tembesi dengan kondisi kerusakan, jalan sepanjang 500 meter dan di Sridadi sepanjang satu kilometer. Gubernur Jambi mengatakan tak punya wewenang untuk menghentikan aktivitas tambang yang selama ini dianggap mengganggu masyarakat.

Alasannya karena IUP dikeluarkan pemerintah pusat. Ia berharap sebelum bulan Ramadan tidak ada lagi kemacetan serupa. Untuk jalan khusus tambang, Al Haris mengatakan saat ini masih dalam proses.

Baca Juga: Polda Sumsel Tangkap Sopir Truk, 98 Ton Batu Bara Ilegal Disita

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya