Warga Hancurkan Rumah Pelaku Pencabulan Puluhan Anak di Pasaman  

Keluarga pelaku diketahui tak berada di rumah saat kejadian

Padang, IDN Times - Wali Nagari Bahagia Padang Galugua, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat (Sumbar), Ali Fitra, mengungkap jika rumah pria berinisial RP (25) pelaku pencabulan 20 anak di bawah umur, dihancurkan warga beberapa hari lalu. Tindakan penghancuran itu bentuk emosional warga setempat karena ulah pelaku.

"Iya itu kan sesuai yang keluar di media (penghancuran rumah), karena emosi,” kata Ali Fitra, Jumat (6/10/2023).

Baca Juga: Remaja di Pasaman Sumbar Cabuli 20 Anak di Bawah Umur 

1. Rumah dalam keadaan kosong

Warga Hancurkan Rumah Pelaku Pencabulan Puluhan Anak di Pasaman  Ilustrasi orang emosi (Pexels.com/Craig Adderley)

Meski membenarkan kejadian itu, namun Ali Fitra enggan berkomentar banyak terkait insiden penghancuran rumah pelaku. Ia bilang tidak mengetahui secara pasti keberadaan keluarga pelaku saat peristiwa itu.

“Keluarganya pelaku kurang jelas keberadaannya. Yang jelas tidak di kampung ini lagi. Tidak ada di rumah saat kejadian," ujar Ali.

Baca Juga: Viral Pemuda di Lima Puluh Kota Sumbar Dikeroyok 10 Orang Terekam CCTV

2. Polisi masih dalami modus pelaku

Warga Hancurkan Rumah Pelaku Pencabulan Puluhan Anak di Pasaman  Ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Sukma Shakti)

Kapolres Pasaman, AKBP Yudho Huntoro menyebut, pihaknya sampai masih melakukan pendalaman. Termasuk menggali modus yang digunakan oleh pelaku. Polisi pun melibatkan psikiater, mengingat total korban sampai saat ini berjumlah 20 orang dengan rentang usia 9 hingga 10 tahun.

“Korban anak laki-laki semuanya. Umur korban 9-10 tahun. Kemungkinan bertambah," kata Yudho Huntoro.

3. Bikin video saat mencabuli korban

Warga Hancurkan Rumah Pelaku Pencabulan Puluhan Anak di Pasaman  psychalive.org

Yudho menambahkan, pelaku juga membuat rekaman video saat melakukan pencabulan. Namun belum ditemukan video itu tersebar. Polisi masih menelusuri apakah video yang direkam pelaku telah disebar atau tidak.

"Dia itu kalau berbuat, direkam. Kebanyakan hasil rekaman sudah dihapus. Tapi ada beberapa rekaman masih ada. Dari Hasil penyelidikan sementara, belum ditemukan video tersebut tersebar. Sepertinya untuk konsumsi dia sendiri," ungkapnya.

Baca Juga: Kualitas Udara di Padang Kembali Buruk dan Mengandung Partikel Kecil

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya