Update Gempa Mentawai, Basarnas Kerahkan Personel Bantu Evakuasi

Antisipasi dini

Mentawai, IDN Times - Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Mentawai, Sumatra Barat, Akmal menyebut, seluruh personel dan potensi Search and Rescue (SAR) yang ada, dikerahkan untuk membantu proses evakuasi mandiri warga pasca terjadinya gempabumi magnitudo 7,3 yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,9.

"Seluruh potensi SAR baik itu dari kita Basarna, BPBD, TNI dan Polri tadi dikerahkan untuk mengarahkan warga Mentawai melakukan evakuasi mandiri,"kata Akmal, Selasa (25/4/2023).

Baca Juga: BMKG Membarui Kekuatan Gempa Mentawai 7,3 Menjadi 6,9 Magnitudo

1. Berhamburan keluar rumah

Update Gempa Mentawai, Basarnas Kerahkan Personel Bantu EvakuasiWarga saat berada di luar rumah. Doc. IDN Times

Saat gempabumi terjadi kata Akmal, seluruh warga di Kepulauan Mentawai berhamburan keluar rumah dan berlari menuju lokasi lebih tinggi. Ditambah lagi, adanya informasi atau peringatan dini tsunami dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Meski warga Mentawai sudah terlatih dan terbiasa melakukan evakuasi mandiri disaat terjadinya gempabumi dengan magnitudo besar, namun tadi potensi SAR yang ada tetap kita kerahkan untuk mengarahkan warga evakuasi mandiri. Sampai saat ini, warga masih bertahan di lokasi-lokasi pengungsian sementara.

2. Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa

Update Gempa Mentawai, Basarnas Kerahkan Personel Bantu EvakuasiIlustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Meski magnitudo besar dan getaran gempa dirasa cukup kuat, menurut Akmal hingga saat ini belum ada laporan masuk terkait dengan kerusakan maupun korban jiwa. Otoritas di Mentawai, sampai kini masih memonitoring dan melakukan komunikasi dengan seluruh kepala desa dan camat untuk memastikan apakah ada dampak yang timbul akibat peristiwa ini.

"Belum, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa. Kita masih monitoring soal ini,"ujar Akmal.

3. Peringatan Tsunami berakhir

Update Gempa Mentawai, Basarnas Kerahkan Personel Bantu EvakuasiIlustrasi info tsunami (IDN Times/Arief Rahmat)

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melalui keterangan resminya menjelaskan, status peringatan dini terkait potensi gelombang tsunami yang dikeluarkan oleh BMKG sudah dicabut dan dinyatakan berakhir pada pukul 05.17 WIB.

Berdasarkan data terbaru BMKG kata Abdul, juga terjadi gempabumi susulan dengan magnitudo 5 yang berpusat di 0.88 LS dan 98.52 BT pada kedalaman 12 kilometer. Gempabumi susulan itu, terjadi pada pukul 05.19 WIB atau selang dua jam setelah gempa sebelumnya.

"Sebagai bentuk antisipasi masyarakat terhadap potensi dan ancaman bencana yang dapat ditimbulkan oleh gempabumi, maka BNPB mengajak masyarakat agar tidak perlu panik namun tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan. Peringatan dini gempabumi dapat dibuat dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti menyusun kaleng secara bertingkat. Hal itu bertujuan dapat menjadi 'alarm' apabila terjadi gempabumi,"tutup Abdul Muhari.

Baca Juga: [BREAKING] Mentawai Diguncang Gempa 7,3 SR Berpotensi Tsunami

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya