Udara Kota Padang Tak Sehat, Warga Diminta Kenakan Masker

Kabut asap menebal sejak beberapa hari terakhir di Padang

Padang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemko) Padang, Sumatra Barat (Sumbar), merilis kondisi terbaru kualitas udara. Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Padang, Andre Algamar, warga diminta mengurangi aktivitas di luar ruangan atau mengenakan masker saat berada di luar ruangan.

Menurut Andree, kualitas udara di Kota Padang kian tidak sehat menyusul kabut asap semakin menebal sejak beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Kabut Asap Kembali Menebal di Padang, Kualitas Udara Menurun

1. Angka ISPU meningkat 20 poin

Udara Kota Padang Tak Sehat, Warga Diminta Kenakan MaskerANTARA FOTO/Feny Selly/pras

Berdasarkan pantauan stasiun AQMS Kota Padang, kualitas udara saat ini masih berada di level sedang. Pantauan pada Kamis (14/9/2023) pagi, Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) Kota Padang sudah menunjukkan nilai 80. Angka itu meningkat 20 poin jika dibandingkan kemarin.

"Jika tak ada hujan atau angin kencang, kemungkinan besok atau lusa ISPU mencapai nilai 100 yang termasuk kategori tidak sehat," ujarnya.

Baca Juga: Sumsel Diprediksi Tanpa Hujan Antara 20 Hingga 60 Hari ke Depan

2. Minta Camat dan Lurah ingatkan warga

Udara Kota Padang Tak Sehat, Warga Diminta Kenakan Maskerilustrasi bakar sampah(m.republika.co.id/uji sukma medianti)

Demi mengantisipasi dampak yang meluas, Pemko Padang sudah menerbitkan surat edaran agar warga kota Padang tak melakukan pembakaran di ruang terbuka. Seperti membakar sampah dan jerami.

"Kita sudah sampaikan ke Camat dan Lurah untuk meneruskan imbauan kepada warga agar tidak melakukan aktivitas pembakaran," kata Andree.

3. Secara umum konsentrasi PM10 berada pada kategori baik

Udara Kota Padang Tak Sehat, Warga Diminta Kenakan MaskerIlustrasi kabut asap akibat karhutla. (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Merujuk pada data rilis Stasiun Pemantau Atmosfer Global (GAW) Bukit Kototabang, prakiraan konsentrasi aerosol PM10 untuk tiga hari ke depan di Sumbar diprediksi berada pada ketegori baik.

Khusus untuk titik panas, GAW Kototabang mencatat ada 20 hotspot di Sumbar dengan potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sebagian besar wilayah Sumbar dengan level rendah hingga sangat tinggi. Level sangat tinggi berada di wilayah Mentawai, Dharmasraya, dan Pesisir Selatan.

Baca Juga: 12 Komoditas di Padang Panjang Mengalami Fluktuasi Harga 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya