Sumbar Sabet 23 Sertifikat Warisan Budaya Takbenda 

Sumbar terima sertifikat terbanyak kedua setelah Yogyakarta

Padang, IDN Times - Sumatra Barat (Sumbar) menyabet 21 sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dan dua sertifikat Cagar Budaya Nasional (CBN) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Sumbar, Syaifullah, pencapaian itu menjadikan Sumbar sebagai daerah penerima sertifikat WBTB terbanyak kedua secara nasional setelah Daerah Khusus Yogyakarta, yang menerima penetapan 25 WBTB untuk tahun ini.

"Capaian ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat dalam proses pendaftaran, pengusulan, hingga penetapan. Alhamdulillah, Sumbar kembali menambah warisan budaya yang diakui secara nasional. Penyerahan sertifikat dilakukan di Museum Fatahillah, Kota Tua Jakarta, Rabu (25/10/2023) kemarin," kata Syaifullah, Senin (30/10/2023).

Baca Juga: Kemendikbudristek Tetapkan Gandang Sarunai Warisan Budaya Tak Benda

1. Daftar daerah peraih sertifikat WBTB

Sumbar Sabet 23 Sertifikat Warisan Budaya Takbenda (Ilustrasi Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto) Dokumentasi Pemkot Sawahlunto

Syaifullah merinci, 21 WBTB Sumbar yang telah ditetapkan tersebut, antara lain, Basidakah Limau Kinari (Kabupaten Solok), Batagak Pangulu (Kota Payakumbuh), Bungo Lado (Kabupaten Padang Pariaman), dan Maanta Juadah (Kabupaten Padang Pariaman).

Lalu ada Pangurei (Kabupaten Kepulauan Mentawai), Panunggru Mentawai (Kabupaten Kepulauan Mentawai), Pasipiat Sot Mentawai (Kabupaten Kepulauan Mentawai), Serak Gulo (Kota Padang), Randang Lokan (Kabupaten Pesisir Selatan), Anyaman Mansiang (Kabupaten Lima Puluh Kota), Opa Mentawai (Kabupaten Kepulauan Mentawai), Sulaman Nareh (Kota Pariaman), dan Talempong Batuang (Kota Sawahlunto).

Serta Mone Mentawai (Kabupaten Kepulauan Mentawai), Sampelong (Kabupaten Limapuluh Kota), Si Tupai Janjang (Kabupaten Agam), Silek Pingian (Kabupaten Dharmasraya), Tari Podang Payakumbuh (Kota Payakumbuh) , Turuk Laggai Mentawai (Kabupaten Kepulauan Mentawai), Mauluk Nabi (Kabupaten Padang Pariaman), dan Gajeumuk Mentawai (Kabupaten Kepulauan Mentawai).

Baca Juga: 5 Negara Bakal Ramaikan Festival Warisan Budaya Tak Benda Payakumbuh

2. Berdampak positif terhadap kelestarian budaya

Sumbar Sabet 23 Sertifikat Warisan Budaya Takbenda Tirto

Syaifullah menilai capaian Sumbar tahun ini akan berdampak positif untuk kelestarian budaya lokal dan nasional, sebagaimana yang dimanahkan Undang-Undang (UU) nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.

Selain penyerahan sertifikat WBTB kata Syaifullah, Kemendikbudristek juga menyerahkan 19 sertifikat Cagar Budaya Nasional (CBN) 2023. Dua di antaranya adalah sertifikat diterima oleh Sumbar, yakni Kawasan Cagar Budaya Pabrik Semen Padang Indarung I, dan Situs Cagar Budaya Percandian Padang Roco di Kabupaten Dharmasraya.

“Alhamdulillah, untuk CBN 2023 kita di Sumbar juga menerima 2 sertifikat,” tambah Syaifullah.

3. Gali dan tetap inventarisir warisan budaya

Sumbar Sabet 23 Sertifikat Warisan Budaya Takbenda Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah. (IDN Times/Herka Yanis)

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, merasa bersyukur atas pencapaian ini. Ia berharap warisan budaya Sumbar dapat terus dilestarikan dan dikembangkan.

"Kita terus menggali dan menginventarisir warisan budaya yang kita miliki. Semoga apa yang kita lakukan bermanfaat untuk anak cucu nantinya," tutup Mahyeldi.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya