Siswi SD Korban Bullying di Padang Pariaman Meninggal

- Aldelia Rahma (11) meninggal karena luka bakar dan gizi buruk setelah berbulan-bulan berjuang di RSUP M Djamil Padang.
- Luka bakar 80% diduga akibat ulah kelalaian temannya di sekolah, kondisi Aldelia tidak menunjukkan kemajuan signifikan meskipun mendapatkan perawatan intensif.
- Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman berupaya membawa Aldelia kembali ke RSUD Padang Pariaman untuk penanganan gizi buruk, namun kondisinya terus menurun dan akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
Padang, IDN Times - Kabar duka menyelimuti Kabupaten Padang Pariaman, Sumatra Barat (Sumbar). Seorang siswi SD bernama Aldelia Rahma (11) menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (21/5/2024) di RSUP M Djamil Padang, setelah berjuang melawan luka bakar dan gizi buruk selama berbulan-bulan.
“Kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membantu Aldelia. Kami turut berduka cita atas meninggalnya Aldelia, dan kami berharap keluarga diberi ketabahan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Padang Pariaman, Rudy Repenaldi, Sabtu (25/5/2024.
1. Korban menderita luka bakar 80 persen

Peristiwa tragis yang menimpa Aldelia bermula pada 23 Februari 2024, saat ia mengalami luka bakar yang diduga akibat ulah kelalaian temannya di sekolah. Luka bakar yang diderita Aldelia mencapai 80 persen, ditambah kondisi gizi buruk yang sudah ia derita.
Meskipun telah mendapatkan perawatan intensif di RSUP M Djamil Padang selama satu bulan, kondisi Aldelia tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan. Ia bahkan mengalami gizi buruk yang semakin parah setelah kembali ke rumah.
2. Kondisi aldelia kembali menurun

Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman kata Rudy, bergerak cepat membawanya kembali ke RSUD Padang Pariaman untuk penanganan gizi buruk. Namun mengingat luka bakar yang parah, Aldelia dirujuk kembali ke RSUP M Djamil Padang yang memiliki fasilitas medis lebih lengkap.
Sayangnya setelah dirujuk ke RSUP M Djamil, kondisi Aldelia kembali menurun. Upaya medis yang maksimal tidak mampu menyelamatkan nyawanya. Aldelia menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit tersebut.
3. Selalu dimonitor tim RSUD Padang Pariaman

Setelah dirujuk kata Rudy, kondisinya langsung menurun. Kejadian-kejadian seperti ini secara medis saya tidak paham, kenapa bisa seperti itu (menurun kondisinya).
Rudy bahkan mengklaim sudah menginstruksikan pihak RSUD Padang Pariaman selalu memonitor, walaupun tidak bisa mengambil tindakan karena dirawat di RSUP M Djamil. Beberapa hari berada di RSUP M Djamil, malang bagi Aldelia, ia akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
“Kami kirim ambulans untuk mengantar jenazah anak ini ke kediamannya. Inilah rangkaian yang telah dilakukan pemerintah daerah,” tutup Rudy.