Pemkab Solsel Mulai Gencar Vaksinasi Polio untuk Anak  

Orangtua diminta segera bawa anak-anak ke layanan kesehatan

Solsel - IDN Times - Ribuan bayi di bawah lima tahun alias balita di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumatra Barat, bakal diberi suntikan imunisasi polio. Sepekan ke depan, para balita disuntik vaksin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak, mengurangi risiko penularan dam mengurangi dampak berat atau komplikasi saat terserang virus polio.

"Mulai hari ini hingga sepekan ke depan, program pekan imunisasi polio serentak diadakan di seluruh kecamatan yang ada di Solsel," kata Bupati Solsel, Khairunas, Senin (6/3/2023).

Baca Juga: Pemko Padang Panjang Gencar Vaksin Tetes dan Suntik Polio untuk Anak

1. Sudah disosialisasikan ke masyarakat

Pemkab Solsel Mulai Gencar Vaksinasi Polio untuk Anak  cdc.gov

Agar capaian program vaksinasi polio ini tercapai, Khairunas mengklaim sudah menyosialisasi sejak lama. Bahkan pada kegiatan Car Free Day (CFD) Minggu pagi kemarin, pihaknya sudah disampaikan kepada masyarakat. Selain itu, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah diinstruksikan untuk ikut menyosialisasi program ini.

"Kita berharap seluruh orangtua bisa membawa anaknya datang ke layanan kesehatan, dalam rangka mengikuti program pekan imunisasi polio ini," ujar Khairunas.

2. Cegah agar anak tak lumpuh

Pemkab Solsel Mulai Gencar Vaksinasi Polio untuk Anak  ilustrasi orang yang menggunakan kursi roda akibat kelumpuhan (freepik.com/Drazen Zigic)

Terpisah, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solsel, dr Pendewal menjelaskan, vaksinasi polio mencegah terjadinya kelumpuhan pada anak. Ia mengimbau seluruh orangtua yang memiliki balita bisa mendatangi fasilitas kesehatan dan mengizinkan anak-anaknya diberi imunisasi polio.

3. Disinformasi pestisida DDT bisa sebabkan polio

Pemkab Solsel Mulai Gencar Vaksinasi Polio untuk Anak  Artikel

Sebelumnya beredar kabar yang menyebutkan bahwa penyakit polio bukan disebabkan oleh virus melainkan pestisida DDT. DDT disebut-sebut dapat memicu luka pada tulang belakang bagian bawah.

Dinarasikan bahwa dengan menghentikan penggunaan DDT, maka kasus polio akan menurun. Namun kabar yang mengatakan DDT menyebabkan polio ternyata tidak benar. Klaim yang menyebutkan bahwa pestisida DDT dapat menyebabkan polio merupakan disinformasi, seperti dijelaskan di laman Kementerian Komunikasi dan Informatika. Faktanya penyakit polio sudah ada lebih dulu ketimbang penemuan pestisida DDT.

Penelitian terkait penyakit polio telah dimulai sejak abad ke-19. Pada 1908 ditemukan bahwa penyebab polio adalah virus. Sementara itu, pestisida DDT baru dikembangkan puluhan tahun setelahnya atau sekitar 1940-an.

Baca Juga: Pemko Padang Siapkan 60 Agen Tangkis Serangan Malware dan Phising 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya