58 Persen Pekerja Profesional Didominasi Perempuan Berdarah Minang  

Perempuan sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi bangsa

Padang, IDN Times - Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (DWP Kemenparekraf), Nur Asia Uno, menyebut 58 persen angkatan kerja profesional yang ada di Indonesia didominasi oleh perempuan berdarah Minangkabau.

Istri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno itu menilai, perempuan-perempuan asal Tanah Minang secara tidak langsung sudah menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi bangsa saat ini.

"Ini dikerjakan berdasarkan pengetahuan dan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, serta kerja ikhlas. Perempuan Minang terkenal di Indonesia sebagai provinsi peringkat pertama angkatan kerja profesional, bahkan terbesar dengan sumbangan 58 persen lebih,” kata Nur melalui siaran persnya kepada IDN Times, Sabtu (9/9/2023).

Baca Juga: Istri Sandiaga Uno Kasih Motivasi ke Pengusaha Perempuan di Sumbar

1. WIES selaras dengan semangat masyarakat Minang

58 Persen Pekerja Profesional Didominasi Perempuan Berdarah Minang  google

Nur bilang, helatan World Islamic Entrepreneur Summit (WIES) yang diselenggarakan di Kota Padang pada 6- 9 September 2023, selaras dengan semangat masyarakat Minangkabau yang terkenal dengan jiwa berdagang.

Ia pun berharap ke depannya perempuan yang berasal dari daerah lain bisa belajar dan memotivasi diri untuk menjadi perempuan yang mandiri.

Baca Juga: Wapres Ma'aruf Amin Buka MHF di Padang, Festival Halal Terbesar

2. Kolaborasi jadi kunci utama

58 Persen Pekerja Profesional Didominasi Perempuan Berdarah Minang  Ilustrasi pelaku UMKM memamerkan produk Batik Lasem di pameran UMKM Gayeng 2022. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumbar, Novrial mengatakan, kolaborasi dari berbagai pihak menjadi kunci utama untuk memajukan dunia usaha, khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) maupun Industri Kecil Menengah (IKM) di Ranah Minang.

"Dekranasda Sumbar sudah banyak melakukan program kegiatan terkait UMKM dan IKM, namun rasanya belum cukup tanpa berkolaborasi dengan banyak pihak," ujar Novrial.

3. Pelatihan ditingkatkan

58 Persen Pekerja Profesional Didominasi Perempuan Berdarah Minang  Ilustrasi UMKM (Dok. IDN Times)

Novrial menambahkan, pelatihan industri kreatif seperti rajutan, desain motif, atau anyaman bambu, sudah dilakukan di beberapa daerah untuk meningkatkan kompetensi pelaku IKM atau perajin di Sumbar.

Termasuk berpartisipasi aktif pada kegiatan temu bisnis atau pameran industri kreatif seperti International Handicraft Trade Fair (Inacraft) dan lain sebagainya. Tidak hanya itu kata Novrial, Dekranasda Sumbar juga mendorong pengembangan UMKM melalui sejumlah kompetisi UMKM.

"Berbagai hal itu tidak cukup untuk mengangkat industri kerajinan di Sumbar agar lebih kuat. Apalagi Disperindag Sumbar mencatat ada 40 ribu lebih IKM yang butuh kolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya pemerintah pusat maupun lembaga lain, serta negara tetangga seperti Malaysia," tutupnya.

Baca Juga: 16 Ribu Guru di Indonesia Sudah Bersertifikasi Google

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya