Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan nomor 1 di dunia selama enam tahun berturut-turut berdasarkan World Giving Index 2023 dari Charities Aid Foundation (CAF). Laporan indeks negara paling dermawan yang diluncurkan CAF tahun ini mencakup data dari 142 negara.
CAF melakukan survei kepada masyarakat di banyak negara dengan menanyakan beberapa hal, seperti apakah mereka mau membantu orang asing, apakah mau memberi uang, atau menjadi sukarelawan untuk tujuan baik bagi orang lain. Apa saja faktor yang memengaruhi kedermawanan masyarakat Indonesia? Berikut ini lima alasan utama yang menyebabkan Indonesia menjadi negara paling dermawan di dunia.
1. Budaya gotong royong
ilustrasi gotong royong (instagram.com/theoberoibeachresortbali) Budaya gotong royong merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kedermawanan masyarakat Indonesia. Budaya gotong royong mengajarkan pentingnya saling membantu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Budaya ini telah mengakar dalam masyarakat Indonesia sejak lama dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Budaya gotong royong dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya dalam bentuk kedermawanan. Masyarakat Indonesia sering kali saling membantu dalam berbagai situasi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun situasi darurat. Misalnya, masyarakat Indonesia sering kali bergotong royong untuk membantu korban bencana alam, korban kebakaran, atau korban kemiskinan.
2. Keragaman budaya
ilustrasi keberagaman (freepik.com/lookstudio) Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya. Keragaman budaya ini tidak hanya menciptakan perbedaan, tetapi menciptakan rasa kebersamaan dan persatuan di antara masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari berbagai aksi kemanusiaan dan kepedulian sosial yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, dan budaya.
Agama-agama di Indonesia juga mengajarkan pentingnya membantu sesama. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk menunaikan zakat, yang merupakan kewajiban bagi setiap orang yang mampu.
Selain itu, agama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, juga mengajarkan pentingnya membantu orang-orang yang membutuhkan. Toleransi antarumat beragama sangat dijunjung tinggi, yang tercermin dalam partisipasi dalam kegiatan kemanusiaan dan keagamaan.
3. Kepedulian terhadap sesama
ilustrasi peduli terhadap sesama (freepik.com/freepik) Kepedulian terhadap sesama merupakan nilai-nilai luhur yang telah dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Nilai-nilai ini telah menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia, dan menjadi salah satu faktor yang membuat Indonesia menjadi negara yang kaya akan kedermawanan.
Hal ini tercermin dari berbagai aksi sosial dan kemanusiaan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia, seperti penggalangan dana untuk korban bencana alam, bantuan pangan untuk masyarakat kurang mampu, dan berbagai kegiatan amal lainnya.
4. Keterlibatan pemerintah
Istana Negara Republik Indonesia (instagram.com/ariefalrega) Pemerintah Indonesia aktif terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan dan kepedulian sosial. Pemerintah Indonesia seringkali memberikan bantuan dan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam skala kecil maupun besar. Selain itu, pemerintah Indonesia juga aktif dalam berbagai forum internasional untuk membahas isu-isu kemanusiaan dan kepedulian sosial.
Tidak hanya fokus pada kemanusiaan dalam negeri, Indonesia juga aktif dalam memberikan bantuan kemanusiaan di tingkat internasional. Seperti yang baru-baru ini, Indonesia baru saja mengeluarkan anggaran bantuan kemanusiaan kepada Palestina sebesar Rp31,9 miliar. Anggaran tersebut berasal dari dana pemerintah dan bantuan masyarakat Indonesia. Bantuan kemanusiaan tersebut merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas Indonesia terhadap rakyat Palestina yang sedang mengalami krisis kemanusiaan.
