Palembang, IDN Times - Pemerintah Kota Palembang lagi mencari cara untuk mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar bisa berkoordinasi dengan pelaku usaha yang levelnya lebih tinggi.
"Seperti infrastruktur, juga bisa digunakan untuk memoles pasar dan menertibkan para pedagang untuk super kreatif, terlebih pada era 4.0 menuju 5.0," ujar Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Palembang, Yan Sihotang, Selasa (13/8).
Menurut Yan, untuk memajukan UMKM di Palembang, pihaknya saat ini sedang menggaet salah satu asosiasi, yakni Asosiasi Pengusaha Pempek (ASPPEK). Agar para pelaku UMKM khusus pempek di Palembang bisa memproduksi produknya ke mini market.
"Tapi inovasi ini akan kita kaji dulu, karena masih banyak aturan yang mesti dibuat, baik mengenai kemasan, maupun kehigienisan pempek itu sendiri. Kita harapkan juga hal ini secepatnya terlaksana, supaya koordinasi antara pengusaha kecil dan pengusaha besar semakin solid," ujarnya.
Namun, jelas Yan, untuk bisa menembus usaha yang lebih besar, UMKM harus berani menonjolkan pangsa unggulan. Tapi, harus disesuaikan dengan budget yang sudah ditetapkan.
"Kita harapkan pelaku UMKM bisa mendapatkan tempat di setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pelaku usaha besar, seperti contoh di mall saat ini, kita mewajibkan adanya hasil kreasi dari UMKM yang turut di promosikan," jelasnya.
Sementara, Deputi Direktur Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Hari Widodo mengatakan, memang UMKM Palembang harus bisa mencapai pangsa hingga sampai ke luar negeri.
"Kami sangat konsen dalam mengembangkan UMKM melalui berbagai program. BI juga rutin mengikutsertakan produk UMKM binaan pada pameran skala internasional. Tujuannya untuk membangkitkan optimisme UMKM, bahwa produk mereka bisa ekspor dan tembus pasar internasional," tandasnya.