Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
Dijelaskan Wahyu, saat ini transaksi ekonomi dan keuangan digital sudah berkembang pesat. Itu seiring adanya perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital dan akselerasi digital banking.
Pada Februari 2022 misalnya, nilai transaksi uang elektronik tumbuh 41,35 persen year on year (yoy) mencapai Rp27,1 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 46,53 persen (yoy) menjadi Rp3.732,8 triliun. Peningkatan digital banking itu, diperkuat dengan perluasan QRIS yang mencapai sebanyak 16,4 juta merchant se-Indonesia.
Sementara di Sumatera Barat kata Wahyu, tercatat 257.613 merchant per Maret 2022. Digital payment tercatat sebanyak 14,9 juta pengguna se-Indonesia, sementara di Sumatera Barat sebanyak 109.666 pengguna, berdasarkan data periode Januari 2022.
Untuk mendukung perkembangan ekonomi lebih lanjut, serta peningkatan penggunaan pembayaran digital dan mendorong konsumsi masyarakat, Bank Indonesia melanjutkan implementasi program SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS untuk mendukung pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022.
Wahyu memastikan, penggunaan QRIS dalam berbagai transaksi di pasar dapat memudahkan pedagang dan konsumen dalam bertransaksi dan meningkatkan peran pasar dan pedagangnya dalam mendukung perekonomian.
“Pengelolaan keuangan, baik pedagang maupun pembeli bisa lebih tertata serta mendapatkan transaksi murah dan bebas biaya bagi usaha mikro,” jelasnya Wahyu