Sumsel Great Sale, Promo Hotel 70 Persen dan Restoran 20 Persen

01 Jun 2020, 16:35 WIB

Ketua GIPI Sumsel, Herlan Aspiudin (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Sejumlah hotel di Palembang memberi promo kepada pelanggan untuk meningkatkan tingkat hunian kamar. Tak tanggung-tanggung, beberapa hotel bahkan memberi diskok hingga 70 persen.

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia wilayah Sumatera Selatan (PHRI Sumsel), Herlan Aspiudin, demikian sebagai upaya agar hotel dan tempat hiburan kembali diminati oleh masyarakat meski di tengah pandemik COVID-19.

"Ada sejumlah program promo yang memberikan potongan harga sampai 70 persen untuk hotel, tempat hiburan, dan destinasi wisata. Sedangkan restoran memberi potongan harga hingga 20 persen," katanya kepada IDN Times, Senin (1/6).

1. Program Sumsel Great Sale mendongkrak kunjungan wisatawan lokal

Antisipasi Corona, Hotel di Palembang Beri Sanitizer dan Masker ke Pengunjung (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pria yang akrab disapa Babe ini menerangkan, pemberian diskon tersebut masuk dalam program Sumsel Great Sale sebagai optimalisasi mengajak pengunjung kembali percaya menggunakan jasa perhotelan dan hiburan.

"Ini langkah kita untuk meyakini kembali pengunjung dan wisatawan, terutama dengan pemakaian kartu diskon BSB Cash Super Sumsel yang sebelumnya cukup mendongkrak kunjungan wisatawan lokal," terang dia.

Sejauh ini dari total 168 hotel bintang dan melati di Sumsel, tinggal beberapa hotel saja yang tetap buka di tengah pandemik COVID-19. "Ada 700-an restoran dan cafe serta kedai di Palembang tidak beroperasi," timpalnya.

2. Pastikan protokol kesehatan di hotel mendukung langkah gugus tugas

Ilustrasi Hotel di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Herlan memastikan, ratusan hotel dan restoran yang tutup sementara akibat COVID-19 sejak Maret lalu, secara bertahap segera dibuka kembali ketika new normal resmi ditetapkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.

"Perlu dilakukan persiapan protokol kesehatan dengan baik sehingga dapat mendukung upaya gugus tugas. Walaupun sekarang penerapan tatanan normal baru, baru sebatas rencana karena status Palembang masih zona merah dan sedang pelaksanaan PSBB," tuturnya.

3. PHRI akui sulit yakinkan wisatawan menginap di hotel

Ilustrasi aktivitas jalan lalu lintas di Jembatan Ampera Palembang (IDN Times/ Deryardli Tiarhendi)

Herlan menambahkan, secara umum hotel dan restoran siap mengimplementasikan new normal atau normal baru di tengah pandemik COVID-19. Namun pihaknya belum yakin masyarakat akan kembali berwisata seperti sebelum pendemik merajalela.

"Menghilangkan rasa trauma dan ketakutan masyarakat untuk beraktivitas normal seperti menginap di hotel, dan menikmati kuliner di restoran menjadi bagian terberat. Bisnis hotel bisa saja kembali lesu meski sudah masuk dalam tatanan kehidupan baru," tambah dia.

4. Berharap jasa perhotelan membaik jika Palembang lakukan normal baru

Ilustrasi hotel di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kebijakan pemerintah menerapkan normal baru, sambung Herlan, akan mendorong aktivitas masyarakat berjalan seperti sebelum pandemik COVID-19. Tingkat hunian kamar hotel serta pengunjung restoran dipastikan meningkat secara bertahap.

"Okupansi mengalami penurunan drastis waktu kasus COVID-19 pertama menyebar pada Maret lalu. Mudah-mudahan nanti semua berjalan normal dan permintaan jasa hotel restoran membaik," tandas dia.