Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Inflasi (Foto: IDN Times)
Ilustrasi Inflasi (Foto: IDN Times)

Intinya sih...

  • Deflasi terjadi kali ketiga pada 2025 di Sumbar, setelah inflasi pada Maret dan April serta deflasi sebesar 0,98 persen pada bulan Mei.

  • Secara year on year masih tercatat inflasi sebesar 0,45 persen dan year to date tercatat inflasi sebesar 1,41 persen.

  • Deflasi dipengaruhi kelompok makanan, minuman dan tembakau

Padang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Barat mencatat masih terjadinya deflasi di daerah tersebut pada Juni 2025 setelah hal yang sama terjadi pada bulan sebelumnya.

"Pada Juni 2025 ini kami mencatat Sumbar terjadi deflasi sebesar 0,26 persen secara month to month," kata Kepala BPS Sumbar, Sugeng Ariadi, Selasa (1/7/2025).

Menurutnya, jika dibanding bulan Mei 2025 lalu, angka tersebut sudah mulai naik. Pasalnya, pada bulan lalu tercatat terjadinya deflasi sebesar 0,98 persen.

1. Deflasi ketiga di Sumbar tahun ini

Ilustrasi inflasi (freepik.com)

Deflasi yang kembali terjadi itu merupakan kali ketiga terjadinya pada 2025. Deflasi pertama terjadi pada Februari 2025 lalu sebesar 0,16 persen. Setelah itu, Sumbar kembali mengalami inflasi pada Maret dan April. Pada Mei lalu Sumbar kembali mengalami deflasi sebesar 0,98 persen dan berlanjut bulan ini.

"Tetapi, secara year on year masih tercatat inflasi sebesar 0,45 persen. Secara year to date tercatat inflasi sebesar 1,41 persen," katanya.

2. Dipengaruhi kelompok makanan, minuman dan tembakau

Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)

Menurut Sugeng, deflasi yang terjadi itu masih dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang sering menyebabkan pertumbuhan inflasi di Sumatra Barat.

"Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau ini mengalami deflasi sebesar 1,01 persen dengan andil terhadap inflasi sebesar minus 1,03 persen," katanya.

Selain kelompok tersebut menurut Sugeng juga ada kelompok lain yang masih memperlihatkan terjadinya deflasi seperti kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,04 persen.

"Selain itu ada juga kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan minus 0,07 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya yang mengalami deflasi sebesar 0,11 persen," katanya.

3. Inflasi dipengaruhi 4 daerah

Ilustrasi inflasi (Foto: IDN Times)

Menurut Sugeng, deflasi yang terjadi di Sumatra Barat dipengaruhi beberapa daerah seperti Kabupaten Dharmasraya, Kota Bukittinggi, Kabupaten Pasaman Barat dan Kota Padang.

"Untuk di Kabupaten Dharmasraya tercatat inflasi tipis sebesar 0,04 persen, Kabupaten Pasaman Barat terjadi deflasi sebesar 0,22 persen, Kota Padang terjadi deflasi sebesar 0,29 persen dan Kota Bukittinggi terjadi deflasi sebesar 0,41 persen," katanya.

Editorial Team