Palembang, IDN Times - Ribuan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Palembang berkesempatan terima penyaluran pinjam modal usaha dari program Pemerintah Kota (Pemkot) sebesar Rp5 juta.
"Pinjaman modal ini untuk pemberdayaan ekonomi usaha mikro, karena komitmen kami adalah Palembang Peduli. Salah satu caranya adalah menyediakan modal usaha," kata Wali Kota Palembang, Ratu Dewa dalam keterangan rilis yang diterima, Minggu (27/4/2025).
Menurut dia, program pinjaman modal ini untuk mencegah pelaku UMKM melakukan pinjaman online (pinjol) atau meminjam uang secara ilegal. Dewa juga menegaskan, program Pemkot Palembang murni untuk membantu dan mempermudah UMKM berkembang.
"Cara untuk mendapatkan pinjaman ini, melalui Dinas Koperasi Palembang. Dinas telah menyerahkan database pelaku UMKM di 18 kecamatan. Dari data yang kita punya UMKM ada 93 ribu, namun semua akan kita cover dengan cara bertahap," jelas dia.
Kepala Dinas Koperasi Palembang Sulhijawati menambahkan, sementara progres pengajuan pinjaman modal usaha telah tercatat dan terverifikasi terhadap seribu UMKM. Daftar database itu juga telah mengirimkan berkas ke dinas terkait.
"Berkas yang diterima ada 992 berkas, kemudian yang diproses 250 dan baru disetujui 57, artinya masih ada sisa kuota 943 lagi," katanya.
Berdasarkan database dan verifikasi berkas itu, lanjut Sulhijawati, setiap pelaku usaha usaha mikro akan mendapat modal pinjaman Rp5 juta dengan bunga 0 persen jika tidak terlambat melakukan kewajibannya.
"Saat ini dana yang kita siapkan untuk subsidi bunga bagi pelaku usaha mikro sebesar Rp500 juta," kata dia.
Selanjutnya, upaya mencegah penyaluran salah sasaran, Dinas Koperasi Palembang akan melakukan mekanisme survei dari pihak bank, yakni Bank Perkreditan Palembang.
Kriteria penerima pinjaman modal juga harus ada memiliki NIB (nomor induk berusaha) yang dibuat melalui Dinas Koperasi dan UKM, tidak sedang mendapatkan subsidi bunga dari pinjaman lainnya, dan memiliki usaha aktif minimal setahun.
"Pembagian kuota dibagi ke 18 kecamatan, berdasarkan data sasaran keluarga miskin ekstrim 2024" jelasnya.