Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250921-WA0021.jpg
Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses Badan Penyelenggara Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Novrizal Tahar (kanan) - Dokumen

Intinya sih...

  • Dana Rp200 triliun di Himbara akan didorong ke sektor riil seperti koperasi desa dan usaha kecil untuk memudahkan akses pembiayaan masyarakat kecil.

  • Novrizal Tahar berharap sektor usaha produktif tumbuh mandiri sehingga angka kemiskinan ikut menurun, dengan strategi pemberdayaan ekonomi yang mengadopsi model dari China.

  • Program Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) mendongkrak ekonomi rumah tangga dengan perempuan sebagai motor penggeraknya, telah hadir di 13 desa Muba dan mendapat dukungan resmi dari pemerintah desa melalui SK.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses Badan Penyelenggara Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Novrizal Tahar, merespons positif langkah pemerintah soal penyaluran dana Rp200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

"Saya melihat ini sangat positif. Kalau ditempatkan di bank Himbara lalu masuk ke sektor riil, seperti koperasi desa Merah Putih atau usaha kecil semisal sambal pecel, akses pembiayaan jadi lebih mudah," katanya saat berkunjung ke Palembang, Minggu (21/9/2025).

1. Pertumbuhan ekonomi jadi indikator kesejahteraan masyarakat

ilustrasi ekonomi (freepik.com/freepik)

Menurut Novrizal, dana tersebut akan semakin bermanfaat jika diarahkan ke sektor riil yang langsung bersentuhan dengan masyarakat kecil. Harapannya, kata dia, sektor usaha produktif tumbuh dengan mandiri seiring angka kemiskinan ikut menurun.

Apalagi katanya, pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan ibarat dua mata pisau yang saling terkait. Jika sektor produktif berkembang, maka dampaknya, lanjut dia, langsung terasa pada kesejahteraan masyarakat.

2. Dukung program kelompok usaha ekonomi perempuan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI terus memperkuat perannya dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar mampu menembus pasar global lewat BNI Xpora. (Dok. BNI)

Novrizal menuturkan, strategi pemberdayaan ekonomi Indonesia saat ini mengadopsi model dari China yang berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga 800 juta orang dengan membangun ekonomi dari bawah.

“Bisa dibayangkan, 81 ribu koperasi tumbuh sebagai pemain baru, menjadi basis ekonomi rakyat. Dari situ masyarakat bisa naik kelas, menjadi wirausaha atau paling tidak mendapat pekerjaan," kata dia.

Kemudian jelas Novrizal, saat ini BP Taskin juga mendorong program Kelompok Usaha Ekonomi Perempuan (KUEP) yang digagas Yayasan Care Peduli sebagai model tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Program ini sudah berjalan di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, selama tiga tahun terakhir dan menunjukkan hasil positif.

3. KUEP dorong pembentukan simpan pinjam

Ilustrasi pelaku usaha

Sementara kata CEO CARE Indonesia, Abdul Wahib Situmorang, melalui KUEP terbukti mendongkrak ekonomi rumah tangga dengan perempuan sebagai motor penggeraknya. Rata-rata pendapatan anggota mencapai Rp8,84 juta dari berbagai jenis usaha, dengan total tabungan kelompok Rp554 juta.

“KUEP dimulai dari pembentukan kelompok simpan pinjam (VSLA) yang melatih komunitas mengelola keuangan. Dari situ mereka lebih siap ketika mendapat pendanaan yang lebih besar," jelas dia.

Hingga kini, lanjut Wahib, KUEP telah hadir di 13 desa Muba dan mendapat dukungan resmi dari pemerintah desa melalui SK. Mereka mengembangkan beragam usaha, mulai dari pengrajin lidi sawit, toko sembako, kuliner, hingga usaha berbasis daring.

Editorial Team