Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia
Ilustrasi Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia. (IDN Times/Yogie Fadila)

Intinya sih...

  • Pemberian subsidi tiket maskapai hingga 20 persen mendorong kenaikan konsumsi pembelian tiket pesawat pada periode libur Nataru.

  • Kenaikan signifikan dalam pembelian tiket maskapai terlihat dari peningkatan pemesanan tiket sejak awal November yang mulai tinggi.

  • Peningkatan pemesanan yang naik cukup positif sejak November, karena banyak calon penumpang memilih pembelian tiket dari jauh hari untuk menghindari kenaikan harga.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Jelang momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) sejumlah promo mulai bertaburan. Salah satunya pemberian diskon tiket maskapai sepanjang periode libur panjang. Mulai 22 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026, transportasi udara menawarkan subsidi tiket dengan potongan harga istimewa.

"Untuk Nataru, ada subsidi harga tiket dari pemerintah sekitar 20 persen. Ini cukup membantu calon penumpang mendapatkan tarif yang lebih terjangkau," ujar General Manager Garuda Indonesia Branch Palembang, Yona W. Kemala dalam keterangan rilis yang diterima, Rabu (10/12/2025).

1. Tren penumpang berpergian saat akhir nataru naik sejak November

Ilustrasi pesawat. (IDN Times/Dok. Garuda Indonesia)

Pengaruh pemberian subsidi tiket maskapai hingga 20 persen yang diberikan pemerintah, mendorong kenaikan konsumsi pembelian tiket pesawat. Rute yang ditawarkan dengan promo potongan harga tersebut lanjutnya, berlaku untuk beberapa perjalanan.

Biasanya, penerbangan dominan dari Palembang menuju Jakarta begitu sebaliknya.

"Tren masyarakat untuk bepergian pada momentum libur akhir tahun terlihat lebih tinggi dibandingkan minggu-minggu sebelumnya dari bulan lalu (November)," kata dia.

2. Pemesanan tiket mengalami kenaikan dilihat dari indikasi BLF

Pesawat Garuda Indonesia (Dok.IDN Times)

Kenaikan signifikan dalam pembelian tiket maskapai jelas Yona terlihat dari peningkatan pemesanan tiket sejak awal November yang mulai tinggi. Kenaikan tersebut lanjutnya, terkonfirmasi dari peningkatan booking load factor (BLF) pada sejumlah rute favorit.

"Apalagi pemerintah memberikan subsidi tiket. Indikasinya (kenaikan) terlihat dari naiknya BLF. Tren ini biasanya terus bergerak naik hingga puncak liburan," jelasnya.

3. Maskapai siapkan strategi hadapi lonjakan penumpang

foto pesawat Garuda Indonesia (pexels.com/Fabrian Pradanaputra)

Peningkatan pemesanan yang naik cukup positif sejak November, karena banyak calon penumpang yang memilih pembelian tiket dari jauh hari. Sebab kekhawatiran promo yang berlaku tak lagi berjalan hingga takut harga tiket naik jadi faktor.

"Selain menghindari kenaikan harga karena permintaan tinggi, pemesanan lebih cepat juga memberi peluang mendapatkan kuota subsidi yang jumlahnya terbatas,” kata Yona.

Tak hanya menyiapkan berbagai antisipasi kenaikan harga mendadak, maskapai juga bersiap menghadapi lonjakan perjalanan untuk menjaga kelancaran layanan.

“Setiap periode liburan panjang, kami memperkuat layanan di semua lini. Prioritas kami tetap pada keselamatan, kenyamanan, dan ketepatan waktu penerbangan,” jelas dia.

Editorial Team