Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Produksi Karet Sumsel Rendah karena Penyakit Daun dan Kelangkaan Pupuk

Kegiatan South Sumatra Economic Outlock 2024, Selasa (19/12/2023) (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Intinya sih...
- Produksi karet di Sumsel rendah dibanding luas kebun, hanya 1,7 ton per tahun.
- Kualitas karet turun 30-40% karena kelangkaan pupuk dan harga karet rendah.
- Gapkindo Sumsel harap pemerintah memberikan subsidi pupuk untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas karet.
Palembang, IDN Times - Produksi karet di Sumatra Selatan (Sumsel) masih terbilang rendah dibandingkan total luasan kebun karet yang tersebar di sejumlah daerah. Padahal saat ini Sumsel memiliki kurang lebih 3 juta hektar perkebunan karet, dan mengirim hasil produksi terbanyak ke Jepang dan beberapa negara di benua Amerika Serikat.
"Sumsel belum mampu memproduksi hasil karet 1 juta ton per hektar. Hal ini yang memengaruhi pendapatan petani karet masih rendah," ujar Ketua Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel, Alex K Eddy, saat kegiatan South Sumatra Economic Outlock 2024, Selasa (19/12/2023).
Editorial Team
EditorFeny Maulia Agustin
EditorDeryardli Tiarhendi
Follow Us