Pertamina Temukan Hidrokarbon di Musi Rawas Lewat Pengeboran Sumur

Hasil evaluasi yang dilakukan pada data seismik dengan beberapa metode, seperti atribut seismik, play concept baru, serta kajian komprehensif sehingga ditemukan kompleks Prospek Anggrek yang terdiri dari beberapa prospek dengan eksplorasi perangkap stratigrafi dan kombinasi dengan perangkap struktural.

Berdasarkan usaha eksplorasi di area Tinggian Lematang sejak 2006 dengan akuisisi seismik 2D dan pengeboran di 2009 lalu, usaha tersebut berlanjut dengan akusisi data Seismik 3D pada 2010.

"Beberapa sumur eksplorasi menunjukkan perlunya konsep baru untuk dapat memitigasi risiko pengeboran, sehingga hasil-hasil terdahulu yang kurang baik tidak menjadi penghambat, namun menjadi petunjuk dan penguat potensi serta menciptakan peluang baru untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon yang masih belum ditemukan," kata dia.

Yudy melanjutkan, sumur eksplorasi Anggrek Violet (AVO)-001 merupakan play opener dan pembuktian, bahwa volume migas di Tinggian Lematang masih cukup menjanjikan dan penemuan hidrokarbon 100 persen minyak pada sumur Anggrek Violet diharapkan akan membuka peluang baru untuk pengeboran eksplorasi.

"Harapannya dengan play concept perangkap stratigrafi di area lainnya di Sumsel bisa kembali ditemukan hidrokarbon," timpalnya.

Penemuan hidrokarbon pertama di tahun 2024 menjadi wujud nyata komitmen PHR Regional Sumatera dalam menambah sumberdaya dan cadangan migas baru di Cekungan Sumsel.

PHR Regional Sumatera juga berkomitmen menjalankan operasi hulu migas yang selamat, efektif dan optimal sehingga dapat terus berkontribusi secara signifikan.

"Kotnribusi terhadap penambahan cadangan dan pencapaian target produksi migas nasional, yaitu gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) dan minyak 1 juta barel per hari (BOPD) pada tahun 2030," jelas dia.