Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi (Kolase Dok. Pemprov Sumsel)
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi (Kolase Dok. Pemprov Sumsel)

Palembang, IDN Times - Merek kopi Sumatra Selatan (Sumsel) akhirnya menembus pasar internasional. Ekapor perdana kopi Sumsel direncanakan kick off pada 19 Januari 2025 dari Pelabuhan Boom Baru. Ekspor itu untuk tujuan Malaysia dan Australia.

"Apabila tidak dipersyaratkan, maka langsung dapat diekspor setelah pemeriksaan dan dinyatakan bebas hama oleh Balai Karantina," ujar Penjabat Gubernur Sumsel Elen Setiadi, Rabu (15/1/2024).

1. Ekspor Kopi Sumsel berasal dari Pagar Alam dan Semendo Muara Enim

ilustrasi bubuk kopi (pexels.com/Maksim Goncharenok)

Berdasarkan jumlah pengiriman perdana, total 78,3 ton kopi Sumsel akan dikirim ke luar negeri. Jumlah itu termasuk 19,5 ton green bean jenis arabica grade 1, kemudian sembilan ton Kopi Semendo Muara Enim dan 10,2 ton jenis robusta grade 1 asal Pagar Alam tujuan Australia.

Sementara untuk tujuan Malaysia berjumlah 39,6 ton green bean kopi robusta grade 4 asal Pagar Alam. Pengiriman green bean ke Malaysia dilakukan fumigasi terlebih dahulu sesuai persyaratan negara tujuan.

Elen mengatakan, fumigasi akan dilakukan dengan Methyl Bromida dosis 48 gr/m³ bertujuan agar green bean bebas dari Hama.

"Setiap negara tujuan ekspor memiliki aturan dan protokolnya masing-masing," kata dia.

2. Pengiriman kopi Sumsel dilakukan PT Agri Ekspor Indonesia

Ilustrasi daur ulang ampas kopi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Ekspor perdana kopi Sumsel kata Elen, menjadi pembuktian dan potensi besar kopi Sumsel di pasar global. Kemudian jadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan sektor keuangan dalam mendorong pengembangan ekonomi daerah.

"Kami optimis, melalui upaya bersama ini, kesejahteraan petani dan daya saing komoditas unggulan Sumsel dapat terus meningkat, menjadikan provinsi ini lebih maju dan berdaya saing,”jelasnya.

Pengiriman kopi dilakukan PT Agri Ekspor Indonesia. Ekspor perdana akan mengirimkan dua kontainer kopi robusta Pagar Alam, masing-masing 19,8 ton senilai Rp1,4 miliar per kontainer.

Proses ini didukung oleh fasilitas Letter of Credit (LC) yang disediakan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Maybank.

"Kita belum memikirkan target pendapatan daerah, saat ini kita pikirkan bagaimana caranya petani kopi bisa hidup layak dan sejahtera," jelas Elen.

3. Ekspor kopi Sumsel bisa merambah ke Dubai

potret memetik kopi (pexels.com/Bayawe Coffee Nomad)

Sementara kata Chief Executive Officer PT Agri Ekspor Indonesia, alasan ekspor pertama dikirim ke Malaysia dan Australia, karena dua negara tersebut menjadi negara dengan permintaan kopi tertinggi.

"Kedepan bisa saja ekspor akan merambah ke Dubai karena permintaan juga tinggi," kata dia.

Namun yang perlu dipahami, pengirimam kopi diwajibkan fumigasi. Sebab, perlakuan fumigasi merujuk ketentuan International Standar for Phytosanitary Measure (ISPM) Nomor 43, yang penerapannya sesuai aturan Standar Badan Karantina Indonesia.

Editorial Team