Ilustrasi daur ulang ampas kopi (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Ekspor perdana kopi Sumsel kata Elen, menjadi pembuktian dan potensi besar kopi Sumsel di pasar global. Kemudian jadi wujud nyata sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan sektor keuangan dalam mendorong pengembangan ekonomi daerah.
"Kami optimis, melalui upaya bersama ini, kesejahteraan petani dan daya saing komoditas unggulan Sumsel dapat terus meningkat, menjadikan provinsi ini lebih maju dan berdaya saing,”jelasnya.
Pengiriman kopi dilakukan PT Agri Ekspor Indonesia. Ekspor perdana akan mengirimkan dua kontainer kopi robusta Pagar Alam, masing-masing 19,8 ton senilai Rp1,4 miliar per kontainer.
Proses ini didukung oleh fasilitas Letter of Credit (LC) yang disediakan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Maybank.
"Kita belum memikirkan target pendapatan daerah, saat ini kita pikirkan bagaimana caranya petani kopi bisa hidup layak dan sejahtera," jelas Elen.