Ilustrasi ekonomi (pexels)
Selain sistem QRIS, sistem pembayaran digital tanpa pindai mencakup kecanggihan teknologi Near Field Communication (NFC) yang diperkenalkan 14 Maret 2025. Teknologi ini mampu mengubah cara masyarakat bertransaksi menjadi lebih cepat dan praktis.
"Dari sistem pembayaran, BI diposisikan sebagai akselerator utama dalam transformasi digital. Harapannya, metode ini bisa menjadi ujung tombak transmisi kebijakan," kata Dicky.
Sementara, bicara sistem pembayaran digital di Sumsel, Kepala BI Sumsel Bambang Pramono menyampaikan, dari sisi digitalisasi ekonomi, BI komitmen memperluas literasi keuangan, khususnya melalui implementasi QRIS. Dia menyebut BI konsisten menggenjot digitalisasi akses keuangan lewat berbagai program inovatif.
Yakni membangun akselerasi digital melalui program Digital Kito Galo, QRIS Jelajah Indonesia, Gerakan Bersama Masyarakat Perluas Akuisisi QRIS (GEBYAR QRIS), hingga Launching QRIS Tap Mpos DAMRI. Bambang mengatakan, hingga Agustus 2025, GEBYAR QRIS telah terlaksana di Kabupaten Muara Enim dan OKU Selatan.
"Roadshow ini direncanakan berlanjut ke berbagai kota dan kabupaten lain di Sumsel hingga 2026. Kami ingin memastikan masyarakat merasakan kemudahan transaksi digital yang mendukung keberlanjutan ekonomi kreatif,” kata Bambang.