Palembang, IDN Times - Menjelang lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah, sejumlah ekspedisi mengalami peningkatan pengiriman paket hingga 25 persen. Kenaikan itu karena peningkatan transaksi pengiriman pempek.
"Rata-rata pengiriman pempek ke Pulau Jawa mengalami kenaikan, dan secara menyeluruh pengiriman barang keluar bisa mencapai 15 ton per hari. Sedangkan barang masuk hingga 45 ton per hari," ujar Kepala Cabang JNE Palembang, M Daud, Jumat (22/4/2022).
Berdasarkan catatan transaksi JNE Palembang, pengiriman paket paling banyak dalam bentuk fesyen dan makanan pada pekan ketiga Ramadan hingga 20 persen. Mereka juga memprediksi pada akhir bulan puasa bisa naik hingga lebih dari 25 persen.
"Tujuan umumnya Jabodetabek, Yogjakarta, Solo, dan Semarang. Peak season atau puncaknya terjadi di minggu ketiga dan keempat menjelang lebaran. Kami sudah menyiapkan strategi agar paket dikirim tepat waktu," jelasnya.
Menurut Daud, JNE menyiapkan SDM dan armada yang cukup untuk mengatasi lonjakan pengiriman paket. Antisipasi itu dilakukan untuk seluruh titik pengiriman agar barang sampai di tangan konsumen sesuai waktu estimasi.
"Pada saat lebaran, JNE tetap melayani pengiriman seluruh Indonesia. Selama Ramahan ini, JNE mengadakan promo SUPER SERU dengan diskon pengiriman hingga 30 persen," tambah dia.
Direktur PT TIKI Palembang, Wahyudi menambahkan, pengiriman paket sepanjang bulan Ramadan memang mengalami peningkatan. Pertumbuhannya minimal di angka 10 persen.
"Pengiriman didominasi makanan, fesyen, dan lain-lain. Makanan seperti Pempek masih tetap banyak," kata dia.
Meski lalu lintas pengiriman paket padat, TIKI Palembang menjamin waktu estimasi pengiriman barang sudah sesuai jadwal. Pihaknya berupaya mengantisipasi lonjakan paket agar tetap berjalan normal.
"Lebaran pun kita buka. Kita ada layanan aplikasi online www.tiki.id dengan layanan Jempol (Jemput Online) dan Putar (Jemput Antar) untuk penjemputan dan pengantaran paket," tanda dia.