Koperasi merah putih di Kelurahan Sukodadi Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Dia menyampaikan, sebenarnya Koperasi Merah Putih bisa memberikan manfaat langsung kepada warga sekitar. Sebab koperasi ini bersentuhan langsung dengan masyarakat. Nanang memberi contoh, penjualan gas elpiji 5 kilogram katanya, menjadi kebutuhan sehari-hari warga sekitar.
"Dengan ada koperasi sebetulnya setiap RT/RW diberikan sekitar 20 tabung per minggu dan seluruh tabung gas diantarkan langsung ke masyarakat. Jadi mudah (jangkauan ke penerima manfaat) sebenarnya. Sekarang ini kami bertahan hanya dengan jualan gas," katanya.
Nanang mengaku, KKDMP Sukodadi Palembang berencana membuka klinik dan apotek ke depan. Sejauh ini sedang dalam proses penjajakan. Tetapi, apabila ketersediaan stok sembako yang tak memadai akibat persaingan dagang, Nanang mempertanyakan, apakah koperasi bisa bertahan lama?
Sejauh ini lanjut Nanang, tak hanya pasar murah yang jadi masalah. Persoalan modal utama pun jadi polemik. Dia mengaku, dana koperasi beras dari keuangan mandiri masyarakat sekitar dan belum ada bantuan dana langsung dari pemerintah.
Padahal pengelola KKDMP kata Nanang, pada awal launching koperasi sempat dijanjikan pinjaman modal hingga Rp3-5 miliar untuk mengembangka KKDMP. Tetapi sampai sekarang, modal tak kunjung diberikan.