Palembang, IDN Times - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Palembang hingga 11 Desember 2024 belum mencapai target. Realisasi PAD tercatat di angka Rp1,11 triliun. Nominal itu masih kurang 3 persen dari target menyeluruh PAD hingga akhir 2024.
"Kami optimis target tercapai di akhir tahun ini," ujar Pj Wako Palembang Cheka Virgowansyah, Jumat (13/12/2024).
Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang kata Cheka, menarget PAD pada 2024 tembus Rp1,15 trilun, dengan pendapatan potensial dari pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Pempek.
"Dari Rp1,15 triliun hampir 97 persen tercapai, target 3 persen lagi," jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Palembang, capaian pajak mayoritas dari pajak hiburan, perhotelan, jasa parkir, dan pajak sarang burung walet. Sementara dari capaian PBB masih terus digenjot hingga akhir tahun.
"Kami menggenjot pendapatan PAD agar tercapai 100 persen, salah satunya yang cukup berpotensi adalah PBB," kata Cheka.
Menurut Cheka, pertumbuhan ekonomi di Palembang sebesar lima persen berkaitan erat korelasinya terhadap kenaikan pendapatan pajak di Bumi Sriwijaya. Kondisi ini merupakan tren positif indikator ekonomi wilayah.
"Optimis capai target dari program potong pajak penghapusan denda yang masih berlangsung," katanya.
Laporan Bapenda Palembang, realisasi penerimaan PBB sampai 11 Desember 2024 mengalami peningkatan dibandingkan bulan sama pada tahun 2023. Tercatat capaian PBB di angka Rp260 juta atau 92,89 persen, dari target Rp280 juta.
Kemudian dari perbandingan realisasi pada 11 Desember tahun lalu capaian PBB di angka Rp247 juta atau 88,60 persen dari target Rp279 juta. Realisasi PAD sementara sudah 97 persen dari 11 sumber sektor penerimaan dan objek pajak daerah.