Emas Palembang (IDN Times/Hafidz Trijatnika)
Meski minat masyarakat tetap tinggi dalam kondisi lonjakan harga emas yang tampak signifikan, sebenarnya situasi sekarang perlu disoroti. Sebab, nilai emas yang tak berpengaruh inflasi namun makin melambung, berpotensi jadi tanda krisis ekonomi.
Sebab berkaca dari sejarah keuangan Indonesia saat krisis moneter 1998 lalu, ketika harga emas naik tajam dalam waktu singkat, biasanya dunia sedang menghadapi sektor niaga dalam ketidakpastian besar.
Asumsi itu pun diperkuat dari pengamatan pakar ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) dari Universitas Sriwijaya, Sukanto. Ia menyatakan, lonjakan harga emas dipengaruhi karena data dana pihak ketiga atau DPK mengalami perlambatan.
Nilai DPK yang melambat juga berdasarkan catatan Bank Indonesia. Yakni pada triwulan II tahun 2025, khusus Sumsel, angka DPK turun hingga 12,5 persen. Penurunan itu, dipengaruhi masyarakat yang mulai mengurangi menabung uang di perbankan.