Palembang, IDN Times - Pemanfaatan pinjaman online atau pinjol ramai di kalangan anak muda terutama generasi millenial dan Gen Z. Banyak mahasiswa menggunakan layanan pinjol untuk membayar biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi. Selain cepat, layanan pinjol mudah didapat hanya dengan mengisi data identitas.
Namun kian hari penggunaan pinjol makin membuat ketergantungan. Apalagi pembayaran bunga tak murah menjadikan pemakai layanan pinjol terbebani sistem gali lubang tutup lubang, demi menutupi tumpukan utang yang terus bertambah.
"Pinjol sangat memberatkan dan berdampak buruk bagi mereka yang tidak memiliki pendapatan tetapi malah melakukan pinjol. Tidak ada uang masuk dan utang makin menumpuk," ujar pengamat ekonomi Sumsel. Sri Rahayu kepada IDN Times, Jumat (16/2/2024).