Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Petani pakai pestisida di lahan sawah - Freepik

Intinya sih...

  • Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di sektor pertanian Sumsel mengalami hambatan akibat Non-Performing Loan (NPL) petani yang macet.

  • Mayoritas petani di Sumsel menganggap KUR sebagai program hibah atau cuma-cuma, solusinya adalah memanfaatkan Koperasi Merah Putih.

  • Penyaluran kredit di Sumsel triwulan pertama 2025 meningkat namun tingkat NPL tetap stabil, dengan penyaluran terbesar masih berada di sektor pertanian.

Palembang, IDN Times - Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di sektor pertanian mengalami hambatan. Kondisi itu dipengaruhi Non-Performing Loan (NPL) di petani Sumsel macet akibat telat pembayaran.

"Penyaluran KUR sedikit ada masalah (kredit kepada petani), ternyata NPL (pembayaran kredit) macet cukup tinggi capai 5 persen," kata Kepala OJK Sumsel, Rabu (16/7/2025).

1. Koperasi merah putih jadi solusi masalah NPL untuk penyaluran KUR petani

Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto (Dok. Kominfo Palembang)

Persoalan penyaluran kredit yang terhambat lanjutnya, karena mayoritas petani di Sumsel menganggap bahwa distribusi KUR merupakan program hibah atau cuma-cuma yang tidak perlu dibayarkan dan bukan sebagai penyaluran bantuan pinjaman.

Kondisi itu kata Arifin, akan diatasi dengan strategi khusud. Salah satu langkah yang mungkin bisa menjadi solusi adalah dengan memanfaatkan Koperasi Merah Putih yang saat ini masih dalam proses pembentukan.

"Jadi gapoktan (gabungan kelompok tani) saja, kalau gapoktan pasti aman. Jadi para petani-petani itu nanti gabung saja di koperasi," jelas dia.

2. BI Sumsel catat penyaluran KUR di Sumsel triwulan pertama 2025 naik 9,49 persen

Aktivitas Bank Indonesia Wilayah Sumsel (IDN Times/Humas BI Sumsel)

Sementara berdasarkan laporan perekonomian Bank Indonesia (BI), kondisi penyaluran kredit di Sumsel triwulan pertama pada 2025 tercatat meningkat. Secara lokasi bank, penyaluran kredit naik sebesar 9,49 persen secara year on year (yoy). Sedangkan berdasarkan lokasi proyek, penyaluran kredit perbankan tumbuh 14,92 persen secara tahunan.

Nilai itu tak sebanding dengan kondisi peningkatan realisasi penyaluran kredit perbankan dan tingkat NPL Sumsel di periode yang sama. Yakni cenderung stabil dengan angka sebesar 1,89 persen year on year.

3. Penyaluran KUR di Sumsel terbesar di sektor pertanian

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pembendaharaan Kemenkeu Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel), Rahmadi Murwanto (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Sumsel Rahmadi Murwanto menambahkan, hingga tanggal 7 Juli 2025, tercatat kinerja penyaluran KUR sudah mencapai Rp4,4 triliun. Nilai itu disalurkan kepada total 61.460 debitur yang tersebar di 17 kabupaten/kota Sumsel.

"Penyaluran (KUR) paling besar masih berada di sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp2,6 triliun atau 59,8 persen dari total penyaluran," jelas dia.

Editorial Team