Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aktivitas bongkar muat barang impor di Pelabuhan Boom Baru Palembang
Aktivitas bongkar muat barang impor di Pelabuhan Boom Baru Palembang (IDN Times/Humas Pelindo II Palembang)

Intinya sih...

  • Ekspor Sumsel pada Triwulan III/2025 mencapai Rp14,86 triliun, didominasi oleh komoditas perkebunan seperti karet, kelapa bulat, dan kayu karet olahan.

  • Tren positif ekspor juga didorong oleh badan karantina ikan dengan pengiriman mayoritas dari komoditi ikan betutu, udang windu, daging katak, serta black tiger frozen shrimp.

  • Sumsel mengalami peningkatan dalam penerbitan dokumen ekspor dan memiliki peluang ekspor luar biasa, termasuk rencana pengiriman kayu manis yang akan menjadi yang pertama di Sumsel.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Nilai ekspor Sumatra Selatan (Sumsel) pada Triwulan III/2025 dalam pertumbuhan positif. Bahkan tren ekspor per September tahun ini tembus RpRp14,86 triliun dengan dominasi pendongkrak tertinggi dari sektor perkebunan.

"Ekspor didominasi karantina tumbuhan. Meliputi komoditas karet, kelapa bulat, kayu karet olahan, PKE sawit, dan karet lempengan sebesar Rp14,83 triliun," ujar Praktisi Perdagangan Internasional Dinas Perdagangan Sumsel Achmad Mirza, Senin (27/10/2025).

1. Prediksi geliat ekspor Sumsel masih positif hingga tahun depan

Ilustrasi ekspor impor (freepik.com)

Selain komoditas olahan perkebunan, tren positif ekspor turut didorong badan karantina ikan dengan pengiriman mayoritas dari komoditi ikan betutu, ikan botia, udang windu, daging katak, serta black tiger frozen shrimp yang tembus nilai Rp26,7 miliar.

Sementara berdasarkan data Badan Karantina, nilai ekspor karantina hewan meliputi sarang burung walet dan madu mencapai Rp707 juta. Sesuai nominal ekspor yang tercatat, diketahui jumlah sertifikat yang diterbitkan Badan Karantina total mencapai 5.991 sertifikat komoditas layak kirim luar negeri.

"Prospek ekspor Sumsel di tahun ini dan tahun mendatang diprakirakan masih terus menggeliat," kata Mirza.

2. Dokumen dan volume ekspor tahun ini serentak naik

ilustrasi ekspor-impor (IDN Times/Aditya Pratama)

Terkait dengan data penerbitan dokumen ekspor atau certificate of country of origin (CCO) lanjut Mirza, Sumsel saat ini mengalami peningkatan jika disandingkan berdasarkan Dinas Perdagangan.

"Dokumen ekspor naik. Jadi baik nilai maupun volume ekspornya. Apalagi sekarang sudah banyak pembinaan terkait mutu produk, kemasan, serta informasi regulasi, sehingga eksportir lancar," jelasnya.

3. Rencanakan ekspor kayu manis dari Sumsel tahun depan

Ilustrasi ekspor-impor (unsplash.com/ CHUTTERSNAP)

Kepala Karantina Sumsel Sri Endah Ekandari menambahkan, kini Sumsel merupakan wilayah potensial dan memiliki peluang ekspor luar biasa. Selain komoditas yang sudah rutin menuju pasar global, eksportir asal Bumi Sriwijaya juga berencana untuk melakukan pengiriman kayu manis.

"Kemarin itu eksportir mengikuti pameran di Jakarta, informasinya eksportir berencana ekspor kayu manis dalam waktu dekat. Ini akan jadi yang pertama di Sumsel," katanya.

Sejalan rencana tersebut, upaya memperlancar aktivitas ekspor yang dilakukan oleh berbagai pelaku usaha di Sumsel, Balai Karantina terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait regulasi apa saja yang perlu dipenuhi. Sehingga, produk asal Sumsel memiliki jaminan keamanan dan ketelusuran ke tujuan pasar.

Editorial Team