Jumlah Pemain Judi Online di Palembang Tertinggi di Sumsel

- Pertumbuhan pemain judi online di Palembang terus meningkat seiring dengan digitalisasi dan akses keuangan yang semakin mudah.
- 40.470 orang di Palembang terlibat dalam aktivitas judi online, dengan total transaksi mencapai Rp214 miliar.
- OJK telah memblokir 7.599 rekening yang diduga terlibat dalam transaksi judi online hingga 14 Oktober 2024.
Palembang, IDN Times – Pertumbuhan jumlah pemain judi online (judol) di Palembang terus meningkat seiring dengan perkembangan digitalisasi dan akses keuangan yang semakin mudah. Berdasarkan data terbaru dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) per Desember 2023, Palembang mencatat jumlah pemain judi online tertinggi di Sumatra Selatan (Sumsel), mendominasi beberapa wilayah di peringkat lima besar.
Laporan menunjukkan bahwa sebanyak 40.470 orang di Palembang terlibat dalam aktivitas judi online, dengan total transaksi mencapai Rp214 miliar. Mayoritas pemain berasal dari kalangan pekerja swasta dan laki-laki. Secara nasional, jumlah pemain judi online tercatat sebanyak 2,37 juta orang dengan total transaksi mencapai Rp600 triliun hingga Maret 2024.
1. Pemberantasan judi online di sektor perbankan sebagai edukasi terhadap dampak negatif di masyarakat

Selain Palembang, wilayah lain di Sumsel yang memiliki tingkat keterlibatan tinggi dalam aktivitas judi online termasuk Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Muara Enim. Aktivitas ilegal ini juga kerap terkait dengan pinjaman online (pinjol) dan investasi bodong yang memperburuk ketergantungan masyarakat.
Dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Upaya Pemberantasan Judi Online di Sektor Perbankan yang berlangsung di Kantor Bank Sumsel Babel (BSB) Jakabaring, Rabu (23/10/2024), Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Achmad Syamsudin, menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga keuangan dan pihak berwenang untuk memberantas judi online.
“Kami inisiatif memberantas judi online, dengan kerjasama antara lembaga keuangan dan pihak berwenang. Ini penting untuk menjaga integritas sektor perbankan serta melindungi masyarakat dari dampak negatif perjudian,” ujar Achmad Syamsudin.
2. Perbankan dan lembaga pengawas di Sumsel Babel sinergi pemberantasan judi online

FGD tersebut juga didukung oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel dan Bangka Belitung, Arifin Susanto, Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK, Fithriadi Muslim, serta Pemimpin Divisi Kepatuhan dan APU PPT BSB, M Taufan Yulistian.
Arifin Susanto menambahkan bahwa sinergi antara lembaga pengawas dan perbankan sangat penting untuk mencegah praktik judi online yang merugikan masyarakat. "Melalui diskusi ini, diharapkan terdapat sinergi antara lembaga pengawas dan perbankan dalam mencegah praktik judi online yang merugikan masyarakat dan mengancam kestabilan keuangan," kata Arifin.
3. OJK Sumsel Babel blokir 7 ribuan rekening mencurigakan

OJK telah mengambil langkah-langkah tegas dalam menangani judi online. Salah satu tindakan yang dilakukan adalah pemblokiran rekening perbankan mencurigakan serta pembentukan satgas penanganan judi online. Hingga 14 Oktober 2024, OJK telah memblokir 7.599 rekening yang diduga terlibat dalam transaksi judi online.
"OJK sudah memblokir 7.599 rekening mencurigakan, per 14 Oktober," timpalnya.
4. Kemudahan pembukaan rekening online jadi waspada praktik judi online di masyarakat

"Penyebab utama maraknya transaksi judi online adalah dunia digital yang tidak mengenal batas, jarak, dan waktu, serta kemudahan akses yang diberikan oleh situs-situs judi online yang menyerupai game," jelasnya. Kondisi ini memungkinkan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) digunakan untuk membuka banyak rekening, sehingga memperbesar peluang terjadinya aktivitas ilegal.
Bank Sumsel Babel dan OJK Sumsel Babel pun berkomitmen untuk terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya akses judi online serta aktivitas keuangan ilegal yang semakin mudah diakses.