Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tabung gas elpiji 3 kilogram (kg). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Palembang, IDN Times - Pengusaha Minyak dan Gas di Sumatra Selatan (Sumsel) melalui Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) merubah Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LGP 3 kilogram.

"HET di wilayah Sumsel ini belum ada perubahan sejak 2017, kami minta ada penyesuaian kenaikan," ujar Ketua Umum DPD II Hiswana Migas Sumbagsel, Bayumi Usmandiah, Rabu (10/5/2023).

1. Sejak 2017 belum ada pembaruan HET LPG 3 Kg

Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sejak 2017,HET gas LPG 3 kilogram masih berada pada kisaran Rp15.650 hingga Rp18.050. Hiswana Migas Sumbagsel mendorong pemerintah daerah untuk mengkaji kembali HET agar ada pembaruan standar penjualan.

"Kan HET sudah lama sejak 2017 lalu. Selama ini kami sudah mengusulkan agar pembaharuan HET, namun masih banyak kendala," ujarnya.

2. Usulan kenaikan HET berdasarkan penyesuaian kenaikan harga BBM

Ilustrasi tabung gas (LPG) 3 kilogram subsidi Pertamina. ANTARA FOTO/Zabur Karuru

Hiswana Migas Sumbagsel meminta Gubernur Sumsel Herman Deru membantu usulan kenaikan HET tersebut untuk menyesuaikan kondisi kenaikan bahan bakar minyak sudah naik serta mendorong kebutuhan investasi pengusaha minyak dan gas.

"Jadi kita minta penyesuaian ini agar ada keseimbangan," kata dia.

3. Gubernur bilang ini

Gubernur Sumsel Herman Deru (IDN Times/Dok. Humas Pemprov Sumsel)

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, terkait usulan kenaikan HET gas LPG 3 kilogram, Pemprov membuka peluang para pengusaha Migas untuk melakukan diskusi terbuka di wilayah kerja masing-masing.

"Karena HET harus dihitung komprehensif, artinya harus disesuaikan juga ongkos transportasi yang dikeluarkan. LPG-nya ga naiklah, tapi transportnya yang kita pikirkan, artinya itu tergabung nanti diakumulasi," jelasnya

Editorial Team