Hatchery Ikan Belida di Palembang: Asa Lestari Pertamina Melawan Punah (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Berbeda dengan benih dan tempat bertelur ikan belida yang berada di akuarium, ikan belida indukan dirawat dalam drum atau ember besar di sisi kiri ruang Hatchery. Ember berwarna biru itu kira-kira berdiameter 2-3 meter menyesuaikan ukuran indukan ikan belida rata-rata sepanjang 75 cm sampai satu meter.
Sementara ikan belida betina yang sudah memiliki telur berada di luar Hatchery. Ikan belida tersebut khusus dibuatkan kolam bukan di bawah tanah, tetapi dibangun kokoh dengan batu seperti sumur di atas permukaan dan ditutup terpal agar tidak terkena sinar matahari langsung. Bahkan kolam ikan belida itu, menggunakan teknik konservasi terbarukan (novelty).
Inovasi konservasi dilakukan untuk pemeliharaan induk ikan belida pada bak terpal Recirculating Aquaculture System (RAS) sebagai wadah pemijahan induk. Teknis terbarukan ini, belum pernah dilakukan oleh inventor lain dan baru pertama kali di Kampus C PGRI Palembang. Selain inovasi teknologi, tujuan pembaruan novelty sebagai pemijahan induk ikan belida secara semi buatan dengan injeksi hormon maturasi yang sebelumnya hanya dilakukan secara alami.
"Indukan ikan belida ada yang dari Kampar Riau, sungai di Kalimantan dan dari Sungai Musi," kata Sujaka menerangkan.
Secara jenis, populasi ikan belida yang masih banyak adalah Belida Jawa atau sering disebut ikan putak oleh warga Palembang. Ikan putak, sekarang masih dicari nelayan untuk dijual ke pengepul atau pedagang pempek sebagai bahan ikan giling.