Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi deflasi (freepik.com/freepik)

Palembang, IDN Times - Komoditas Bahan Bakar Minyak (BBM) menyumbang angka deflasi atau penurunan harga komoditi di Sumatra Selatan (Sumsel). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) secara month to month,  Sumsel mengalami deflasi di angka 0,12 persen.

"Komoditas penyumbang deflasi yang turut andil termasuk BBM dan bensin pada September 2024, ujar Statistisi Ahli Madya Statistik Distribusi BPS Sumsel, Intan Yudistri Pebrina, Rabu (2/9/2024).

1. Nilai tukar rupiah dan dolar juga memengaruhi penyesuaian harga BBM

Pengisian BBM Pertalite di SPBU (IDN Times/Istimewa)

Pertamina Patra Niaga Sumbagsel mencatat, harga Pertamax Series dan Dex Series menurun dengan penyesuaian berkala harga BBM nonsubsidi, pada September 2024. 

"Harga BBM non subsidi akan terus disesuaikan mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak, yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.

2. Penyesuaian harga BBM juga mengikuti tren minyak dunia

Pengisian BBM di Pertamina (IDN Times/Istimewa)

Penyesuaian harga meliputi Pertamax Turbo (RON 98), menjadi Rp14.800, Pertamax (RON 92) menjadi Rp13.250. Sedangkan untuk Dexlite (CN 51) harganya Rp14.400 dan Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp14.900 per liternya. Harga tersebut berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) 7,5 persen di Sumsel, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung.

“Evaluasi dan penyesuaian harga bisa naik dan turun, tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah. September, semua harga BBM non subsidi Pertamina turun harga," kata Heppy.

Editorial Team