Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi emas perhiasan di toko Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Ilustrasi emas perhiasan di toko Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Intinya sih...

  • Harga emas perhiasan Palembang turun drastis menjadi Rp13,5 juta sesuku.

  • Nilai emas dipengaruhi oleh konsistensi penawaran dan permintaan di pasar serta inflasi dunia.

  • Penting untuk menjaga harga emas tetap stabil dengan menghadapi perang harga dan tidak terburu-buru membeli emas karena tren.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang Rabu (22/11/2025) ini terjun bebas. Terpantau dari harga yang sempat tembus Rp14 jutaan per suku atau 6,7 gram. Hari ini anjlok Rp13,5 juta sesuku. Harga itu terpantau di Toko Anda.

Perlu diketahui, harga emas perhiasan di Palembang beragam. Variasi warna tersebut tergantung harga jual yang dipatok masing-masing toko. Perbedaan harga sering terjadi karena pabrik produksi emas tak sama ataupun dipengaruhi harga operasional toko.

1. Naik dan turun harga emas dipengaruhi permintaan pasar

Emas perhiasan di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Menurut Pengamat Ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sri Rahayu, nilai emas bergerak naik dan turun atau harga emas stabil dipengaruhi konsistensi penawaran dan permintaan di pasar.

"Kenaikan harga emas dipengaruhi permintaan, begitu sebaliknya, turun jika animo berkurang. Ini faktor supply-demand. Tetapi bila harga stabil dalam jangka panjang, artinya permintaan cenderung konsisten," katanya dikonfirmasi IDN Times.

2. Inflasi memengaruhi pergerakan harga emas

Emas perhiasan di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sementara kata Pengamat Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) Soekanto Sairuki, fluktuasi dan stabilitas harga emas perhiasan dipengaruhi nilai inflasi dunia dan faktor permintaan di pasaran.

Harga emas naik bila permintaan tinggi dan begitu sebaliknya. Namun meski harga emas turun ekonomi daerah tetap berpotensi dampak inflasi global.

"Harga emas dipengaruhi karena kondisi penawaran dan permintaan," katanya.

3. Investasi emas tak perlu terburu-buru

Ilustrasi perhiasan di Galeri 24 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Dia menyampaikan, langkah penting menjaga harga emas tetap dan tak naik signifikan, adalah dengan tenang menghadapi perang harga dan masyarakat tidak perlu terburu-buru membeli emas. Apalagi ikut membeli emas karena tren bukan tujuan investasi.

Biasanya lanjut Soekanto, jika masyarakat membeli emas hanya untuk 'ikut-ikutan' bisa menyebabkan harga emas terus melambung dengan kenaikan tinggi. Apalagi harga emas sempat melonjak tajam pada awal Oktober 2025 hingga tembus Rp14 juta per suku.

Editorial Team