Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perhiasan emas
Perhiasan emas. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Intinya sih...

  • Harga emas Palembang hari ini naik tajam Rp400 ribu per 6,7 gram

  • Biaya pembelian kembali emas juga naik hingga Rp500 ribu per suku

  • Animo masyarakat membeli emas meningkat karena perlindungan nilai dan ekspektasi pelonggaran moneter

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Palembang, IDN Times - Harga emas perhiasan Palembang pada Jumat (17/10/2025) ini melesat. Nilai jual naik tajam hingga Rp400 ribu per suku atau 6,7 gram. Terpantau harga emas perhiasan kadar 22 karat dengan kandungan 92 persen menyentuh Rp13,7 juta.

Harga tersebut terpantau di Toko Anda Palembang. Sebelumnya, harga emas di sana hanya Rp13,3 juta per suku pada Kamis (16/10/2025) kemarin. Tak hanya di Toko Anda, kenaikan harga pun serentak berlangsung di E-Mi Gold, Makmur Jaya dan Toko Laris. Namun nilai emas tiap toko dipatok beragam karena kebutuhan operasional masing-masing.

1. Biaya upah perhiasan pun ikut naik

Situasi perhiasan (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Diketahui, tak hanya harga jual, biaya pembelian kembali atau buyback di toko emas pun mengalami kenaikan. Uang upah jual lagi atau buyback perhiasan saat ini dibanderol Rp500 ribu per suku dari sebelumnya di kisaran Rp200-400 ribu sesuku.

Potongan upah jual perhiasan merupakan biaya yang dibebankan saat menjual kembali emas perhiasan kepada toko atau pedagang emas. Namun, harga potongan ini di setiap toko bisa beragam tergantung nilai patok yang ditetapkan.

Biaya upah diberlakukan untuk menutupi biaya produksi, operasional dan potensi penyusutan kadar emas yang terkandung. Kemudian dipengaruhi adanya biaya administrasi. Pembiayaan tersebut kerap disebut dengan istilah buyback atau jual kembali.

2. Masyarakat lakukan perlindungan diri dengan membeli emas

Ilustrasi perhiasan di Galeri 24 Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Walau harganya terbilang tinggi dan terus melambung, animo pembelian emas di mayarakat justru makin mendominasi. Sejumlah orang tak banyak menjual emas karena ada kekhawatiran, jika emas dijual saat harga mahal, ke depan bisa ada potensi sulit atau tak mampu membeli lagi.

Sementara, mengutip pernyataan pakar ekonomi sekaligus peneliti Universitas Islam Indonesia (UII) Listya Endang Artian, alasan masyarakat ramai-ramai membeli emas di saat harga melonjak merupakan bentuk bentuk perlindungan nilai (store of value).

Hal ini seiring munculnya gejolak global yang makin intens dan dinilai mengancam perekonomian dunia. Kemudian karena ekspektasi publik yang berharap ada pelonggaran moneter di tengah kebijakan bank sentral. Berdasarkan konsep expectation theory, bahwa harga aset, termasuk emas, dipengaruhi oleh ekspektasi pelaku pasar terhadap kebijakan moneter dan suku bunga yang ditetapkan oleh bank sentral.

3. Kenaikan harga emas berlangsung terus-menerus

Emas perhiasan di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Sedangkan kata pakar ekonomi Sumatra Selatan (Sumsel) Sukanto, nilai emas yang tinggi dan terus melambung, karena kenaikan harga berlangsung secara kontinuitas. Namun lanjutnya, harga emas bisa berubah dalam sehari jika ada sentimen pasar global.

Perlu diketahui, harga emas perhiasan maupun batangan di Palembang dijual beragam. Bahkan beberapa toko emas mematok harga masing-masing. Perbedaan harga emas ini disebabkan produksi pabrik yang berbeda serta dipengaruhi tahun produksi.

Editorial Team